OLAHRAGA DI INDIA

Gemerlap Industri Olahraga Negeri Barata

CNN Indonesia
Jumat, 17 Okt 2014 15:28 WIB
India kerap diidentikkan dengan kriket. Meski demikian, industri olahraga-olahraga lain di negara ini perlahan bangkit dan merebut perhatian masyarakat.
Perayaan pembukaan Liga Super India (LSI) pada 10 Oktober 2014. LSI menandai semakin berkembangnya industri olahraga di India. (Reuters/Rupak De Chowdhuri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Geliat olahraga di India sedang menjadi buah bibir. Berbagai ajang internasional dan program digelar, membuat industri olahraga di Negeri Barata ini berkembang pesat.

Satu hal yang berbeda adalah ini terjadi bukan hanya di kriket, olahraga yang identik dengan India.

Sebagai negara bekas jajahan Inggris, masyarakat India sudah menggemari kriket sejak lama. Bahkan, saking populernya, beberapa menganggap kriket sebagai agama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, olahraga seperti sepak bola, Formula 1, Bulutangkis, dan tenis, pun mulai mendapat tempat di hati masyarakat India.

Hal ini tidak lepas dari banyaknya acara berskala internasional di negara dengan populasi penduduk terbesar kedua di dunia tersebut.  Negara yang melahirkan atlet kriket legendaris Sachin Tendulkar tersebut kini telah melahirkan mulai dari Liga Super India (sepak bola), Formula 1, Chennai Terbuka (tenis), hingga India Terbuka Super Series (bulutangkis).

Peran swasta

Berdasarkan data Statista, industri olahraga India berkembang pesat sejak 2006. Tahun 2014, pemerintah India bisa meraih total pendapatan hingga US$1,83 miliar dari industri olahraga. Jumlah itu diprediksi akan meningkat hingga US$1,89 miliar tahun depan.

Industri olahraga di India memang sangat menggiurkan. Misalnya Ajang Formula 1. Federasi Kamar Dagang dan Industri India (FICCI) mengklaim India bisa mendapatkan pemasukan hingga US$100 juta dari satu pergelaran ajang jet darat tersebut.

Menariknya, GP India merupakan seri balap F1 yang tidak disubsidi pemerintah. Adalah konglomerat Jaiprakash Gaur yang membeli linsensi F1 untuk menggelar balapan di India.

Pemerintah sangat terbantu dengan keputusan Jaiprakash Gaur, karena GP India menjadi lapangan kerja bagi 10 ribu penduduk India. Begitu juga dengan Liga Super India (ISL), yang dikabarkan bernilai hingga US$7 miliar.

Kriket sendiri masih jadi cabang olahraga paling menggiurkan di India. Melalui Liga Primer India (IPL), India bisa mendapat banyak pendapatan dari kriket. Nilai jual hak siar IPL mencapai lebih dari U$1,4 miliar. Jumlah itu diyakini akan meningkat setelah kontrak IPL dengan World Sport Group (WSG) berakhir pada 2017.

Forbes mencatat, pendapatan bersih IPL mencapai lebih dari US$300 juta setiap musimnya. Pada 2010, Brand Finance merilis laporan nilai jual IPL yang mencapai US$4,13 miliar. Selain menjadi investasi menjanjikan, IPL juga mampu memberi lebih dari 15 ribu lapangan pekerjaan baru.

Visi India@75

Tidak hanya berperan di bidang investasi, sektor swasta di India juga fokus pada peningkatan prestasi olahraga nasional. Program 'India@75' contohnya, yang dicanangkan Konfederasi Industri India (CII), sebuah asosiasi bisnis non-pemerintah.

Ada beberapa target utama  dari program 'India@75', salah satunya adalah meraih 20 medali emas di Olimpiade 2020 yang akan berlangsung di Tokyo, Jepang. Target utama lainnya adalah membangun infrastruktur olahraga yang bisa diakses dua per tiga penduduk kota.

Kemajuan industri olahraga di India juga bisa dilihat dari Ekshibisi Olahraga India 2014 yang akan berlangsung di Stadion Nasional Mayor Dhyan Chand, New Delhi, 6-8 November mendatang. Dari acara itu, terlihat India percaya diri mempromosikan industri olahraga mereka.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER