Sydney, CNN Indonesia -- Kejutan serupa Nottingham Forest yang menjuarai Liga Champion Eropa 1978/79 bisa terjadi pada final Liga Champion Asia 2014 yang mulai berlangsung akhir pekan ini.
Klub Australia yang baru terbentuk hampir 3 tahun, Western Sydney Wanderers (WSW), akan menghadapi klub besar dari Arab Saudi, Al Hilal, pada final Liga Champion musim ini.
WSW akan menjamu klub dengan julukan Bos itu pada pertemuan pertama final Liga Champion Asia di Stadion Parramatta, Sydney, Sabtu (25/10). Pertemuan berikutnya akan berlangsung di kandang Al Hilal, Stadion King Fahd, Riyadh, Arab Saudi (1/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi skuat WSW dapat melaju ke final dan menghadapi Al Hilal ibarat sebuah cerita dongeng. Berbeda dengan WSW, Al Hilal telah dibangun sejak dasawarsa 1950 dan didukung kekuatan modal yang kuat untuk mendatangkan pemain bintang.
Tinggal dua laga lagi dan kami akan menjadi yang terbaik di Asia. Tony Popovic |
Selain itu, tim asal ibu kota Arab Saudi tersebut sudah empat kali tampil di final Liga Champion Asia.
Dua di antaranya berhasil dimenangkan Al Hilal yaitu pada final 1991 dan 2000.
Sementara WSW baru dideklarasikan 4 April 2012 lalu oleh kelompok kelas pekerja di Sydney bagian barat.
Pada musim pertama keikutsertaannya, WSW berhasil menjuarai Liga Australia.
Penggemar sepak bola Asia akhirnya akan melihat apakah WSW akan melangkah seperti Nottingham Forest yang secara mengejutkan menjuarai Liga Champion Eropa 1978/79.
Media-media lokal di Australia menyebut pertandingan itu ibarat pertempuran David versus Goliat atau antara kelas pekerja lokal versus wisatawan-wisatawan manja.
"Saya tak peduli apakah mereka (Al Hilal) klub terbaik di dunia atau bukan. Kami hanya akan fokus pada hari (pertandingan) itu dan menguasainya," kata bek WSW Antony Golec seperti dikutip
Reuters, Kamis (23/10).
Perjalanan Wanderers mencapai final juga tidak mudah. Tim yang dilatih mantan bek tim nasional Australia, Tony Popovic, 41, itu berhasil menyingkirkan tim tangguh dari Jepang (Sanfrecce Hiroshima), Tiongkok (Guangzhou Evergrande), dan Korea Selatan (FC Seoul).
 Penyerang Western Sydney Wanderers Brendon Santalab akan jadi tumpuan lini depan dalam Final Liga Champion Asia 2014. (REUTERS/David Gray) |
Evergrande yang diasuh pelatih legenda Italia Marcelo Lippi disingkirkan WSW di babak perdelapan final, sedangkan FC Seoul dikalahkan di semifinal.
Popovic menegaskan pihaknya akan memaksimalkan laga pertama di kandang sendiri. Dukungan para penggemarnya yang berada di kawasan suburban Sydney akan menjadi pemain keduabelas bagi WSW.
"Kami melihat betapa pentingnya keramaian di kandang dapat mengintimidasi (lawan). Anda tahu para penggemar kami dapat membantu kami mencapai yang terbaik," ujar pria yang pernah bermain untuk klub Inggris, Crystal Palace itu.
Beruntung, Popovic bisa kembali mengandalkan top skor WSW musim lalu Tomi Juric dan bek Matthew Spiranovic yang baru sembuh dari cedera.
Namun, WSW tetap harus mengkhawatirkan mobilitas gelandang Al Hilal Thiago Neves dan kecepatan serta kekuatan tembak penyerang Nasser al-Shamrani.
Musim ini Al Shamrani adalah penyerang tersubur Al Hilal dengan torehan 10 gol.
Pertahanan Al Hilal juga akan disokong bek Korea Selatan Kwak Tae-Hwi. Jika Kwak bisa membawa Al Hilal juara, ia akan jadi tim pertama yang membawa dua tim juara Liga Champion. Kwak adalah kapten tim Ulsan Hyundai yang memenangkan Liga Champion Asia 2012.
"Pengalaman saya memenangkan Liga Champion memberi saya semangat yang besar. Saya akan mencoba menularkan kepada (semangat) teman saya untuk memastikan kemenangan kami," kata Kwak.
Dongeng WanderersPerjalanan WSW bisa diibaratkan hanya layak dalam cerita dongeng. Tak kurang dari dua tahun lalu, klub tersebut hanya memilki tiga staff yang memiliki pekerjaan sampingan di restoran pinggiran kota.
Popovic yang menjadi satu dari tiga staf tersebut mengatakan timnya harus memanfaatkan kesempatan memenangkan Liga Champion Asia.
"Ini butuh akhir yang indah," kata Popovic di lingkungan Stadion Parramatta."Ini hadiah utamanya dan kami dapat merasakan itu, sudah dekat, tinggal dua laga lagi dan kami akan menjadi yang terbaik di Asia."
Sebelum melatih WSW, Popovic adalah asisten manajer Crystal Palace. Ia menyatakan tertarik melatih WSW karena motivasi untuk menjadikan klub asal negaranya sebagai yang terbaik.
"Kini kami selang beberapa hari menjelang final, ini menunjukkan seberapa jauh pemain berevolusi dalam kompetisi," tukas Popovic.
Sementara itu CEO WSW John Tsatsimas berharap kemenangan klubnya akan membuka mata untuk pengembangan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung olahraga.
"Western Sydney telah dikucilkan di sejumlah daerah, baik itu infrastruktur ataupun fasilitas," ujar Tsatsimas secara terpisah.
Ia menjabarkan bahwa klub tersebut sering dikelompokkan dengan kelas dua. Kini, lanjutnya, situasi dan kondisi itu telah terbalik seiring muncul kesempatan memenangkan Piala Champion Asia.
Sejak pertama kali digelar pada 1967, Piala Champion Asia sudah dimenangkan 22 klub yang berbeda. Klub yang paling banyak memenangkan piala ini berasal dari Korea Selatan yaitu Pohang Stellers sebanyak 3 kali.