Soelden, CNN Indonesia -- Presiden Federasi Ski Internasional (FIS), Gian-Franco Kasper, mengingatkan FIFA bahwa penyelenggaraan Piala Dunia 2022 akan berbarengan dengan ajang Olimpiade Musim Dingin, jika waktu penyelenggaraan dipindah.
Kasper, yang juga anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), bereaksi terhadap komentar presiden FIFA, Sepp Blatter, pada minggu lalu, yang berkata Piala Dunia Qatar akan dilangsungkan di musim dingin karena faktor cuaca.
"FIFA sedang mencoba keluar dari masalah yang mereka ciptakan sendiri," ujar Kasper.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka seharusnya telah memikirkan kondisi cuaca di Qatar. Namun, jika mereka ingin memindahkan ke musim dingin, saya rasa akan memungkinkan jika dilaksanakan pada November atau Desember," ujar Kasper menambahkan.
Meski demikian, Kasper menolak jika Piala Dunia digeser ke bulan Januari dan Februari karena bertabrakan dengan jadwal Olimpiade Musim Dingin.
Pria berusia 70 tahun yang telah menjabat presiden FIS sejak 1998 lalu ini berkata, keputusan untuk memindahkan Piala Dunia ke Januari dan Februari akan mengakibatkan kedua ajang menjadi tidak produktif.
"Pihak televisi tidak dapat meliput dua kompetisi besar berturut-turut," ujar Kasper.
Efek SochiHanya tersisa dua kota, Almaty di Kazakhstan dan Beijing di Tiongkok, yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 mendatang.
Kasper sendiri menekankan tidak sesuatu yang khusus di balik pengunduran diri.
"Saya ingat pada pertandingan musim panas, kami hanya memiliki satu kandidat. Ini bukan tentang kuantitas yang, melainkan kualitas," ujar Kasper.
Namun, presiden FIS ini juga khawatir kepada opini publik di Swiss, Jerman, dan Norwegia yang enggan mengajukan diri karena dampak dari Olimpiade Sochi yang memakan banyak biaya.
"Dari pihak IOC maupun FIS harus meyakinkan pihak tuan rumah untuk tidak banyak menghabiskan uang. Kami tidak membutuhkan Istana Buckingham sebagai arena pertandingan kami," ujar Kasper.