KASUS PSS-PSIS

Coach RD: Membobol Gawang Sendiri Itu Aneh

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2014 11:13 WIB
Sepanjang kariernya, Rahmad Darmawan, mengaku tidak pernah berusaha memilih lawan, apalagi sampai memberi instruksi membobol gawang sendiri.
Pemain PSIS Semarang Ahmad Nufiandani (kiri) berupaya melewati hadangan pemain PSS Sleman Wahyu, pada pertandingan perdana sepak bola 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia. Pada laga leg kedua, PSS memenangkan pertandingan 3-2 dan terjadi drama lima gol bunuh diri. (Antara/R. Rekotomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Persebaya Surabaya, Rahmad Darmawan, berkata bahwa gol bunuh diri yang terjadi dalam laga PSS-PSIS merupakan hal tak wajar.

"Saya baru dengar dan baca dari media. Menurut saya, kalau benar itu gol bunuh diri, sangat tidak wajar," ujar mantan pelatih Persija ini saat dihubungi CNN Indonesia melalui sambungan telepon, Senin (27/10).
Instruksi saya selalu untuk menangRahmad Darmawan


Pria yang akrab disapa Coach RD ini mengaku heran dengan kejadian tersebut. Melakukan gol bunuh diri, menurut pelatih 47 tahun ini adalah hal aneh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pernah lihat dan tahu pertandingan yang seperti diatur, tapi kalau membobol gawang sendiri itu baru kali ini saya dengar," ujarnya keheranan.

"Dulu sih pernah dengan yang semacam itu. Sepak bola gajah kalau ga salah. Tapi juga tidak lima gol bunuh diri."

Berusaha memilih lawan itu, lanjut pria kelahiran Lampung, 26 November 1966, ini mungkin saja dilakukan. "Tapi sepanjang saya melatih, saya tidak pernah melakukan itu."

RD tidak menampik ada kemungkinan instruksi untuk bermain tidak maksimal, meski ia mengaku tidak pernah berada pada posisi tersebut.

"Bagi saya, tim harus bermain all out dan sebaik mungkin. Jika nanti hasilnya kalah, itu soal lain," ujar RD menegaskan.

"Instruksi saya selalu untuk menang."

Apa yang terjadi pada laga PSS melawan PSIS ini seperti memperlihatkan bahwa sepak bola tanah air rentan dengan hal demikian. "Untuk itu perlu pembelajaran. Hal ini harus diusut hingga tuntas."

Ditanya hukuman yang layak diberikan jika kedua klub tersebut terbukti melakukan kesengajaan, RD menolak berkomentar tegas. Menurutnya, ada aturan FIFA yang mengatur spesifik hal demikian.

"Saya tidak tau hukuman yang paling maksimal itu seperti apa, yang pasti ini salah dan harus diberi hukuman yang setimpal," katanya menegaskan.

Drama gol bunuh diri terjadi saat laga terakhir Grup N babak 8 Besar Divisi Utama antara PSS melawan PSIS di Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU).

Kedua tim disinyalir enggan menjadi juara Grup N karena akan bertemu Borneo FC, yang dipastikan meraih posisi kedua Grup P. PSS dan PSIS berusaha mengalah dengan mencetak gol bunuh diri.

Pada pertandingan tersebut, PSS akhirnya menang 3-2.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER