Jakarta, CNN Indonesia -- Drama lima gol bunuh diri yang terjadi pada laga PSS melawan PSIS, Minggu (26/10), dinilai menjadi penegas banyaknya masalah di Divisi Utama Liga Indonesia.
Pelatih Persib Bandung Djajang Nurjaman mengatakan hal tersebut saat dihubungi CNN Indonesia melalui sambungan telepon, Selasa (28/10). Pria yang akrab disapa Coach Djanur ini mengaku sudah mendengar kejadian tersebut melalui media.
Berdasarkan informasi yang diterima olehnya, Djanur menduga latar belakang drama gol bunuh diri itu adalah memilih lawan. "Kalau dengar kejadiannya sampai lima gol bunuh diri sih, saya yakin itu alasannya (memilih lawan)," kata pria yang terjun di dunia sepak bola sejak awal 1980-an ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait upaya semacam itu, Djanur punya cerita sendiri. "Pernah terbersit untuk melakukan itu, tapi akhirnya tidak jadi."
Pelatih berusia 50 tahun itu memilih terus menginstruksikan kemenangan dalam setiap laga yang diikuti anak asuhannya. "Yang penting usaha untuk menang dulu. Soal hasil,
ya namanya juga pertandingan. Bisa menang dan kalah kan," kata Djanur menjelaskan.
"Bahkan untuk pertandingan yang tidak menentukan sekalipun, saya tetap usahakan untuk menang."
Bagi Djanur, usaha memenangkan sebuah pertandingan berpengaruh untuk menjaga mental pemain. "Kekalahan itu sangat berdampak pada mental pemain untuk laga berikutnya. Terlebih kekalahan yang disengaja."
Mantan pelatih Pelita Jaya ini berharap, jika PSS dan PSIS terbukti sengaja melakukan itu, ada hukuman berat yang harus diberikan. "Saya tidak tahu hukumannya apa, yang pasti harus berat agar memberi efek jera kepada klub lain," katanya bersemangat.
Bahkan untuk pertandingan yang tidak menentukan sekalipun, saya tetap usahakan untuk menangDjajang Nurjaman |
Djanur menilai persepakbolaan di Indonesia tercoreng dengan kejadian tersebut. Belum lagi permasalahan yang sudah cukup banyak, terutama di divisi Utama.
"Seringkali klub tidak datang ke pertandingan yang sudah dijadwalkan. Ada pula pengaturan permainan di sana."
Drama gol bunuh diri terjadi laga terakhir Grup N babak 8 Besar Divisi Utama antara PSS melawan PSIS di Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Minggu (26/10), sedang menjadi sorotan.
Pertandingan tersebut merupakan laga penentuan juara Grup N. Laga harus digelar tanpa penonton setelah pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Kedua tim disinyalir enggan menjadi juara Grup N karena akan bertemu Borneo FC, yang dipastikan meraih posisi kedua Grup P. PSS dan PSIS berusaha mengalah dengan mencetak gol bunuh diri. Di pertandingan tersebut, PSS akhirnya menang 3-2.
Kemenangan PSS akhirnya ditentukan lewat dua gol bunuh diri bek PSIS, Komedi, pada menit ke-90 dan 90 1. Hasil ini membuat PSS menjadi juara Grup N dan bertemu Borneo FC di babak semifinal, sementara PSIS akan menghadapi Martapura FC.