Munich, CNN Indonesia -- Laga akbar Liga Jerman akhir pekan ini akan terjadi di Allianz Arena, Sabtu (1/11), ketika Bayern Munich menjamu Borussia Dortmund. Pertandingan yang dijuluki Der Klassiker ini merupakan duel termahal di Bundesliga.
Sejak musim 2009/2010, Liga Jerman selalu dikuasai Munich dan Dortmund. Bukan hanya di kompetisi lokal, kedua klub juga sempat mendominasi Eropa. Terbukti Munich dan Dortmund bertemu pada final Liga Champion 2013.
Tidak hanya menjadi dua klub tersukses Bundesliga dalam dua dekade terakhir, Munich dan Dortmund juga menjadi dua klub terkaya Jerman saat ini. Jumlah pendapatan dan nilai jual kedua klub terus meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan Football Money League 2014 yang dirilis
Deloitte, Munich menempati peringkat ketiga klub dengan pendapatan terbesar di dunia sepanjang musim 2012/2013. Total pendapatan Die Roten mencapai 431 juta euro.
Pendapatan terbesar Munich diraih dari
sponsorship (55 persen). Munich berhasil meraup hingga 273,1 juta euro dari
sponsorship. Klub pengoleksi 24 gelar Bundesliga itu hingga kini masih tercatat sebagai klub dengan sponsor utama terbesar di Jerman.
Munich berhasil mendapatkan 25 juta euro setiap musimnya dari Deutsche Telekom, perusahaan telekomunikasi Jerman. Sponsor besar Munich lainnya adalah Adidas, Audi, Allianz, HypoVereinsbank, Imtech, Lufthansa, MAN, Paulaner Brewery, Samsung, DHL dan Yingli Solar. Sedangkan sponsor klasik Coca-Cola, Siemens, Hublot, Henkel, Flyeralarm, Nestle Schoeller dan Adelholzener.
Lebih dari 100 juta euro didapat Munich dari hak siar. Untuk hak siar kompetisi lokal, tim besutan Josep Guardiola itu bisa mendapatkan 70 juta euro.
Sedangkan 20 persen pendapatan Munich datang dari tiket pertandingan, yang mencapai 87,1 juta euro. Dengan rata-rata 71 ribu penonton, Munich bisa meraup 3,4 juta euro di setiap laga kandang.
Forbes mencatat, Munich saat ini menduduki peringkat keempat klub dengan nilai jual tertinggi, hanya kalah dari Real Madrid, Barcelona dan Manchester United.
Forbes meyakini nilai jual Munich mencapai US$1,85 miliar.
Mulai stabilPerlahan tapi pasti, kondisi finansial Dortmund mulai stabil. Klub yang bermarkas di Signal Iduna Park itu sempat mengalami krisis finansial satu dekade yang lalu. Bahkan Dortmund sampai harus menggunakan dana pinjaman dari Munich sebesar 2 juta euro untuk membayar utang pada 2004.
Berdasarkan catatan
Forbes, nilai jual Dortmund meningkat lebih dari dua kali lipat dalam empat tahun terakhir. Jika pada 2011 nilai jual Die Borussen hanya sekitar US$260 juta, tahun ini harga Dortmund mencapai US$600 juta.
Meningkatnya nilai jual Dortmund tidak lepas dari meroketnya popularitas tim besutan Juergen Klopp itu dalam beberapa tahun terakhir. Lolos ke final Liga Champion 2013 dan merebut gelar Bundesliga 2011 dan 2012, adalah bukti kesuksesan Dortmund.
Deloitte menempatkan Dortmund sebagai klub dengan pendapatan terbesar ke-11 di dunia. Total pendapatan Dortmund mencapai 256,2 juta euro sepanjang 2012/2013.
Sponsorship masih jadi penyumbang terbesar bagi Marco Reus dan kawan-kawan, dengan raihan 109 juta euro. Setiap musimnya, Dortmund mendapatkan 15 juta euro dari sponsor utama, Evonik.
Dortmund juga mendapatkan dana 6 juta euro per musim dari perusahaan asuransi Signal Iduna untuk penggunaan hak nama stadion. Kerjasama Dortmund dengan Signal Iduna akan berlangsung hingga 2021.
Dari hak siar, Dortmund mendapatkan 87,6 juta euro. Angka itu naik tajam hingga 45 persen dari musim 2011/2012. Hak siar menyumbang 34 persen total pendapatkan Dortmund.
Sisa 23 persen pendapatan Dortmund didapat dari tiket pertandingan, yang mencapai 59,6 juta euro. Jumlah itu naik 32 persen dari musim sebelumnya.
Dortmund sepertinya kurang puas hanya berada di peringkat 11 klub dengan pendapatan terbesar di dunia. Klub yang dikelola Borussia Dortmund GmbH & Co. KGaA itu sedang menyusun langkah strategis untuk meluaskan pasar.
Pada Juni 2014 lalu, Dortmund mendapat suntikan dana dari Evonik sebesar 27,6 juta euro. Dana itu digunakan Dortmund untuk membuka kantor perwakilan di Asia. Sebagai gantinya, Dortmund menyerahkan 9 persen saham klub ke perusahaan pembuat bahan kimia itu.