Cerita Unik Liga Jerman
Persaingan kedua klub diwarnai kejadian yang terbilang unik. Saat satu pihak terancam gugur, sang rival terberat justru menjadi pihak pertama yang mengulurkan tangan untuk membantu.
Pada awal 2000-an, Dortmund mengalami krisis keuangan cukup parah. Pada Maret 2005, Dortmund memiliki hutang sebesar €120 juta.
Setelah mengantongi gelar Liga Champions 1997, klub terjerat hutang dalam jumlah besar akibat mendatangkan pemain-pemain bintang berbiaya besar demi tetap berada di papan atas sepak bola Jerman.
Klub ini pun sempat mendaftarkan sahamnya di bursa Frankfurt pada Oktober 2000. Namun, uang keluar lebih banyak daripada uang masuk yang kemudian memicu masalah keuangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika mereka tidak bisa lagi membayar gaji, kami memberikan mereka pinjaman tanpa jaminan.Uli Hoeness |
Ketika mantan Presiden Dr Gerd Niebaum mengundurkan diri pada Oktober 2004, sang pengganti Reinhard Rauball klub menjual Stadion Westfalen. "Saya tidak pernah mendapat tanggung jawab seperti itu sepanjang hidup saya," kata pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini.
Puncaknya, klub tak lagi mampu membayar gaji pemain dan CEO Hans-Joachim Watzke nyaris mengumumkan kebangkrutan Dortmund. Hal itu jelas akan membuat mereka tersingkir dari Bundesliga dan hanya diizinkan berkompetisi di sepak bola amatir.
Kemudian datang pertolongan dari Munich. Tidak ingin melihat musuh mereka terdegradasi, Presiden Bayern Munich Uli Hoeness memutuskan memberi pinjaman guna membantu Dortmund lepas dari jeratan utang.
Dortmund diberi waktu sembilan bulan untuk mencicil pinjaman ini. “Ketika mereka tidak bisa lagi membayar gaji, kami memberikan mereka pinjaman €2 juta tanpa jaminan selama beberapa bulan,” kata Hoeness.
Watzke pun mengakui bantuan tersebut. “Ya, saya benarkan adanya peminjaman,” ujar Watzke.
Hubungan kembali memanas ketika Dortmund menyangkal pinjaman itu yang menyelamatkan mereka. "Saya berterima kasih untuk pinjaman itu, tapi itu bukan untuk menyelamatkan klub kami karena kita bicara €2 juta. Utang kami waktu itu senilai €200 juta.”
Puncak Rivalitas
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Dortmund dan Bayern selalu bersaing meraih predikat tim terbaik di Jerman maupun Eropa. Kehadiran Jurgen Klopp sebagai pelatih membuat hegemoni Raksasa Bavarian terganggu.
Dortmund meraih gelar juara Bundesliga pada 2010-2011 dan 2011-2012. Munchen pun menyusul dengan menggenggam gelas juara Bundesliga 2012-2013 dan 2013-2014.
Kedua klub juga bertemu di final Liga Champions 2012-2013. Munich mampu menekuk Die Borussen 2-1, di Wembley Stadium.
Di kompetisi Piala Liga DFB, Dortmund juga belum mampu menandingi keperkasaan Die Roten.
Munich telah berhasil mengoleksi 16 gelar juara, sementara Dortmund baru mengoleksi tiga gelar. Namun, Die Borussen meraih gelar terakhir dengan mengalahkan Die Roten 5-2 pada 2012.
Tim asuhan Jürgen Klopp menapaki Busdesliga musim ini dengan langkah terseok. Gagal menang di enam pertandingan terakhir, dan menelan kekalahan di empat laga terakhir.
Mereka kini menduduki posisi ke-15 dengan koleksi tujuh poin, hanya satu tingkat di atas zona degradasi.
Sebaliknya, Bayern Munich melangkah dengan lebih tegap. Die Roten belum terkalahkan hingga Bundesliga berjalan sembilan pekan. Mereka pun bertengger di puncak klasemen dengan 21 poin.
Tim asuhan Pep Guardiola jelas lebih diunggulkan banyak pihak. Namun, Dortmund di tangan Jurgen Klopp kerap tampil di luar dugaan.
Seperti yang terjadi pada laga Piala Super Jerman, Rabu (13/8) lalu. Dortmund berhasil mengalahkan Bayern Munich 2-0. Peta rivalitas ini membuat partai der klassiker memang layak dinanti.