Guangzhou, CNN Indonesia -- Pria yang membawa Italia jadi juara Piala Dunia 2006, Marcello Lippi, akan mengakhiri kariernya sebagai pelatih setelah mengakhiri musim bersama klub Tiongkok, Guangzhou Evergrande.
Lippi mengungkapkan hal tersebut akhir pekan lalu setelah timnya mempertahankan titel juara Liga Super Tiongkok. Selanjutnya, pria berusia 66 tahun itu akan melanjutkan tugas sebagai Direktur Teknik di klub yang dibawanya menjuarai liga sebanyak tiga kali berturut-turut.
"Ini adalah pertandingan terakhir saya sebagai pelatih kepala klub," ujar Lippi pertandingan versus Shangdong Luneng yang berakhir imbang 1-1. "Guangzhou Evergrande akan memiliki pelatih baru musim depan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lippi mengaku pilihannya untuk pensiun karena tahun depan ia akan berusia 67. Pada masa tersebut, Lippi tidak mau terlalu memikirkan taktik yang dapat memenangkan klubnya.
Selain juara liga tiga kali, Lippi juga membantu Evergrande memenangi Piala Tiongkok dan Liga Champion Asia.
Ini adalah pertandingan terakhir saya sebagai pelatih kepala klub.Marcello Lippi |
Berikutnya, mantan kapten timnas Italia, Fabio Cannavaro disebut akan mengganti Lippi sebagai pelatih kepala Evergrande. Pria yang pernah bermain di bawah Lippi saat membela Napoli dan timnas Italia itu, saat ini merupakan staf pelatih untuk klub Uni Emirat Arab, Al Ahli.
Selama hampir 30 tahun menjalani karier sebagai pelatih, Lippi telah memenangi banyak piala bersama klub yang ia pegang. Ia paling sukses melatih klub Juventus di Serie A Italia.
Lippi dua kali melatih Juventus yakni 1994-1999 dan 2000--2004. Kurun waktu tersebut, Lippi memenangi lima Scudetto, satu Piala Italia, satu Piala Super Italia, satu Piala Super Eropa, dan Satu Piala Dunia Antarklub.
Setelah selesai melatih Juventus, pada 2004 Lippi ditunjuk menjadi arsitek timnas Italia.
Ia sukses membawa Italia menjadi juara Piala Dunia 2006, walaupun di laga final terjadi kontroversi antara pengatur serangan Perancis Zinedine Zidane dan bek Italia Marco Matetrazzi. Zidane, yang merupakan mantan anak asuh Lippi di Juventus, menanduk dada Materazzi sehingga mendapat kartu merah.