Austin, CNN Indonesia -- Tiga tim sempat akan memboikot penyelenggaraan Grand Prix Amerika Serikat, yaitu Force India, Sauber, dan Lotus. Keputusan pembatalan boikot baru diambil pada 90 menit menjelang balapan dimulai.
Meski dapat dihindari, krisis ini bisa saja mencuat kembali sebelum pelaksanaan balapan selanjutnya di Brasil, jika tidak ada perubahan berarti.
Isu boikot muncul setelah dua tim yaitu Marussia dan Caterham dinyatakan pailit dan tidak sanggup untuk mengikuti balapan. Tim-tim lain pun meminta kejelasan akan masa depan Formula 1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin tim Force India, Bob Fernley, berkata bahwa: "Bahwa adanya permasalahan telah diakui. Namun pertanyaan selanjutnya adalah, 'Bisakah masalah ini diselesaikan?' Meski demikian, kami bisa melanjutkan balapan karena masalah ini telah diakui."
Sebelum balapan, Fernley sendiri berkata bahwa ajang balapan ini berada dalam kondisi krisis dan bahwa situasi ini serius. Sementara itu, pemimpin tim balap Sauber, Monisha Kaltenborn, mendesak para pengambil keputusan di dunia Formula 1 segera bersikap kritis terhadap dunia jet balap darat tersebut.
Menurut Kaltenborn, sangat memalukan sebuah olahraga yang memiliki pendapatan miliaran dolar per tahunnya, tapi tidak mampu memastikan 11 tim bertahan.
Pendapatan F1 sendiri mencapai US$ 1,5 miliar, akan tetapi setengah dari jumlah tersebut diambil pemilik hak komersial, dengan grup CVC sebagai pemegang saham terbesar.
Sisanya sebanyak 47,5 persen dibagikan, tetapi hanya sepuluh tim terbaik yang mendapatkan bagian. Pembayaran juga tergantung pada performa tim tersebut.
Melihat determinasi Fernley dan juga timtim kecil lainnya untuk mendapat kejelasan akan masa depan Formula 1, krisis ini bisa saja kembali muncul menjelang dua balapan terakhir.
Isu boikot ini bukan yang pertama terjadi di dunia Formula 1. Pada Grand Prix Indianapolis pada 2005, hanya enam mobil yang melakukan balapan setelah tujuh tim memutuskan boikot sebagai aksi protes terhadap jenis ban yang bisa membahayakan keselamatan pembalap.