Jakarta, CNN Indonesia -- Lengkap sudah prestasi Djadjang Nurdjaman bersama Persib Bandung. Pria 50 tahun itu menjadi orang pertama yang mampu mempersembahkan gelar liga untuk Persib sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih.
Ketika masih menjadi pemain, pelatih yang akrab disapa Djanur itu mampu mempersembahkan tiga gelar perserikatan bagi Persib, musim 1986, 1989/1990, dan 1993/1994.
Final Perserikatan 1986 menjadi salah satu momen terbaik Djanur. Pelatih kelahiran Majalengka, 30 Oktober 1964, itu mencetak gol tunggal kemenangan Persib atas Perseman Manokwari pada laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah. Ya, mungkin saya beruntung bisa membawa Persib juara mulai jadi pemain, asisten pelatih dan pelatih. Ini
kan berkat peran semuanya," ujar Djadjang saat dihubungi
CNN Indonesia, Sabtu (8/11).
Paling berkesan
Setelah gantung sepatu, Djadjang meneruskan kariernya sebagai pelatih. Persib kemudian menunjuk Djadjang untuk mendampingi pelatih Indra Thohir pada kompetisi Perserikatan 1993/1994.
Keberuntungan Djadjang berlanjut. Bersama Indra, Djadjang berhasil mempersembahkan Persib gelar Perserikatan 1993/1994 dan Liga Indonesia 1994/1995 di musim pertama penggabungan kompetisi Perserikatan dengan Galatama.
Setelah 19 tahun berlalu, Djadjang kembali memberi Persib gelar liga, kali ini sebagai pelatih. Djadjang menjadi pelatih pertama yang mampu memberi tim Maung Bandung gelar Liga Super Indonesia.
Kepastian itu didapat setelah Persib mengalahkan Persipura Jayapura lewat drama adu penalti 5-3 pada final di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Jumat (7/11).
Djadjang mengatakan, merebut gelar liga sebagai pelatih Persib merupakan momen paling berkesan.
"Antara ketika menjadi pemain dan pelatih. Tapi, gelar ini yang paling berkesan. Karena tidak mudah menjadi pelatih Persib. Tekanannya luar biasa," ucap Djadjang.
Torehan rekor yang hampir sama juga pernah diraih Ade Dana. Dia merupakan pemain Persib yang turut memberi juara kompetisi Perserikatan 1961, dan kemudian mempersembahkan gelar Perserikatan 1989/1990 sebagai pelatih.