Zurich, CNN Indonesia -- Qatar kemungkinan besar akan dibebaskan dari tudingan korupsi untuk mendapatkan jatah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Itulah ringkasan dari dokumen hasil penyidikan FIFA yang bocor ke media sebelum dipublikasikan secara resmi hari ini, Kamis (13/11), di Zurich, Swiss.
Seperti dilansir
Guardian, hakim komite etik FIFA akan mengumumkan hasil penyelidikan tudingan korupsi dalam penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2022 sore nanti (16.00 WIB).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, setelah melalui proses bidding pada 2010, komite eksekutif FIFA menunjuk Rusia dan Qatar sama-sama ditunjuk menjadi tuan rumah piala dunia 2018 dan 2012.
Penyelidikan independen FIFA kemudian dilakukan mantan jaksa Michael Garcia. Bersama dengan Cornel Borbely, Garcia menginterogasi setiap individu yang terlibat dalam pemilihan tuan rumah.
Mereka melakukannya selama 18 bulan dan melaporkannya dalam dokumen setebal 430 halaman.
Garcia kemudian memberikan laporan itu kepada hakim independen Komite Etik FIFA asal Jerman, Hans Joachim Eckert, awal September lalu. Setelah membacanya semua, Eckert rencananya akan memublikasi 42 halaman dari ringkasan laporan Garcia hari ini.
Eckert menerangkan, vonis sanksi dari pelanggaran yang terjadi akan dijatuhkan Komite Eksekutif FIFA, bukan Komite Etik.
Selain Rusia dan Qatar, negara lain yang turut dalam bidding tuan rumah Piala Dunia adalah Inggris, Belanda-Belgia, dan Spanyol-Portugal untuk 2018. Kemudian negara-negara yang ikut bidding 2022 adalah Amerika Serikat dan Jepang-Korea Selatan.
Dalam dokumen hasil penyelidikan Garcia, semua negara yang ikut bidding terindikasi melakukan pembayaran kepada anggota komite eksekutif FIFA. Australia salah satunya, yang mendistribusikan uang dan hadiah untuk mempengaruhi pemilihan tuan rumah Piala Dunia.
Tanpa KekuatanGarcia sejak awal harus melakukan penyelidikan dengan fakta tak memiliki kekuatan penuh.
Ia tidak bisa mengambil rekaman telepon dan korespondensi surat elektronik dari mantan pejabat FIFA yang korup namun sudah tidak terlibat lagi dalam pengelolaan sepak bola. Salah satunya Hammam.
Meskipun tak dibekali kekuatan penuh, Garcia mengklaim telah melakukan yang terbaik.
Para narasumber dan
whistle blowers yang memberikan keterangan kepada Garcia akan dipublikasi anonim. Nama-nama itu hanya diketahui Garcia dan Hakim Komite Etik.