Abu Dhabi, CNN Indonesia -- Meski berhasil mengumpulkan dana agar dapat tampil di Grand Prix Abu Dhabi pekan depan, Caterham tetap memilih 'merumahkan' 230 pegawainya.
Hal ini menyebabkan sejumlah mantan pegawai Caterham menuduh manajemen tim menyembunyikan kabar buruk dengan keputusan memecat 230 pegawai beriringan dengan keberhasilan penggalangan dana untuk berlaga di Abu Dhabi.
Pihak administrator yang menangani Caterham mengatakan bahwa permintaan "merumahkan" tersebut datang dari pihak pegawai sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak yakin ini merupakan kabar buruk. Ini merupakan apa yang mereka minta saya lakukan," ujar pihak administrator, Finbarr O'Connell.
"Ini apa yang mereka mau, karena ini membuat mereka dapat menerima uang."
Para pegawai sendiri belum mendapatkan gaji mereka sejak 30 September silam. Oleh karena itu O'Connel menyatakan proses pemecatan para pegawai tersebut dilakukan sesuai kemauan para pegawai menginginkan gaji mereka jika tim tersebut tidak dijual.
Proses klaim tersebut menghabiskan waktu sekitar sebulan, sebelum pembayaran dilakukan.
Setelah absen dari GP Texas dan Brasil, Caterham berencana membawa 40 pegawai ke Sirkuit Yas Marina di Abu Dhabi.
Selain itu O'Connel yang mewakili pihak administrator Smith & Williamson, akan bertemu dengan calon pembeli Caterham, yang dipercaya dapat menyelamatkan tim dari masalah keuangan tersebut.
"Saya akan melakukan pertemuan penting di Abu Dhabi dengan salah satu investor, dan diskusi dengan pihak lain juga sedang terus berlanjut," ujar O'Connel menambahkan.
"Semua orang melakukan yang terbaik untuk dapat mencapai tujuan mereka, yakni menemukan seseorang yang akan mengambil alih tim ini dan menjalankannya kembali."