Bangkok, CNN Indonesia -- Harapan besar publik Thailand menjuarai Piala AFF untuk kali pertama sejak 2002 ada di pundak pelatih Kiatisuk Senamuang. Pelatih yang sempat dijuluki sebagai 'Zico Asia' itu dianggap mampu mengubah peruntungan Thailand.
Thailand menduduki posisi terburuknya di rangking FIFA saat ini dengan berada di peringkat 165 dunia. Tim Gajah Putih merupakan tim terendah kedelapan di Asia Tenggara saat ini.
Mereka bahkan berada di bawah Laos, yang dianggap sebagai salah satu tim terlemah di Asia Tenggara, meski Thailand pernah menjadi tim asal Asia Tenggara dengan posisi terbaik di rangking FIFA pada 1998 (43).
Namun, secercah harapan bagi Thailand mulai muncul sejak Kiatisuk ditunjuk sebagai pelatih sementara menggantikan posisi Winfried Schaefer pada Juni 2013.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Debutnya sebagai pelatih timnas Thailand dilalui Kiatisuk dengan gemilang, ketika berhasil membawa tim asuhannya menaklukkan Tiongkok dengan skor telak 5-1, 15 Juni 2013.
Kiatisuk juga berperan membawa timnas Thailand U-23 menjuarai SEA Games 2013 dengan mengalahkan Indonesia di final. Prestasi pelatih 41 tahun itu berlanjut di ajang Asian Games 2014, dengan membawa Thailand meraih posisi keempat.
Setelah masa 'bulan madu' bersama timnas U-23 berakhiri, ambisi Kiatisuk selanjutnya adalah membawa Thailand memenangi Piala AFF untuk kali pertama sejak 2002.
Awalnya, Kiatisuk sempat menolak tawaran melatih timnas Thailand secara permanen dengan alasan ingin istirahat dari dunia sepak bola.
Namun, Presiden Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT), Worawi Makudi, berhasil meyakinkan Kiatisuk menjadi pelatih kepala dan memimpin Thailand di ajang Piala AFF 2014.
Letnan PolisiKiatisuk dianggap sebagai salah satu pemain Thailand tersukses sepanjang sejarah. Ketika masih bermain, Kiatisuk berhasil mempersembahkan tiga gelar Piala AFF, empat medali emas SEA Games, dua kali membawa Thailand meraih posisi empat di Asian Games.
Menariknya, ketika aktif masih menjadi pemain, Kiatisuk juga pernah menjadi anggota kepolisian Thailand dengan pangkat letnan. Hal itu terjadi ketika Kiatisuk memperkuat Royal Thai Police pada 1997-1998.
Selama periode 1992 hingga 2007, Kiatisuk telah 70 kali mencatatkan namanya di papan skor dari 131 pertandingan bersama timnas Thailand.
Di level klub, catatan Kiatisuk lebih fantastis. Dari total 339 pertandingan yang ia jalani bersama delapan klub, pria kelahiran Udon Thani itu mampu mencetak 251 gol.
Kiatisuk juga sempat mendapatkan penghargaan khusus dari pemerintah Vietnam. Penghargaan itu diberikan setelah Kiatisuk berhasil membawa klub Hoang Anh Gia Lai meraih gelar ganda dua musim beruntun (2003 dan 2004).
"Kiatisuk pelatih modern dan bagus menangani psikologis pemain. Dia tahu caranya memberi motivasi pemain, dan menangani tim di dalam serta luar lapangan," ujar penyerang Thailand, Adisak Kraisorn, kepada situs resmi FIFA.
Kini, tugas berat sudah ada di depan mata Kiatisuk. 'Zico Asia' dituntut mengakhiri paceklik gelar Thailand di ajang Piala AFF.
Thailand tergabung di Grup B bersama Singapura, Malaysia, dan Myanmar. Negeri Gajah Putih ini akan melakoni pertandingan perdana mereka saat menghadapi juara bertahan, Singapura, Minggu (23/11).