Tokyo, CNN Indonesia -- Jepang didesak untuk memindahkan beberapa lokasi Olimpiade 2020 yang saat ini masih berada di luar Tokyo untuk memangkas biaya anggaran penyelenggaraan.
Wakil Komite Olimpiade Internasional (IOC) John Coates mendesak Jepang karena lokasi yang ditentukan saat ini rentang jaraknya ada yang mencapai hingga seratus kilometer.
Awalnya, saat penentuan tuan rumah (
bidding) Jepang berjanji untuk membangun 10 lokasi olimpiade dengan jarak masing-masing kota maksimal 8 kilometer dari perkampungan atlet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain saran pemindahan lokasi, IOC pada Selasa (18/11) akhirnya membuat beberapa peraturan penyelenggaraan olimpiade yang baru, seperti menggunakan satu lokasi untuk beberapa pertandingan untuk menghemat anggaran.
"Kami menyarankan Jepang untuk menyelenggarakan pertandingan basket dan sepak bola dilakukan bersamaan di kota besar seperti Osaka," kata Coates dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Tokyo pada Rabu (19/11).
Pada saat
bidding, Jepang mengatakan bahwa beberapa pertandingan awal sepak bola akan diselenggarakan di bagian timur laut Jepang -- sebagai usaha untuk memperkuat perekonomian di sana yang sempat runtuh akibat tsunami pada 2011, tetapi kemudian rencana itu berubah.
Alokasi biaya penyelenggaraan pada saat
bidding awalnya sebesar U$ 1,5 milyar, tetapi angka tersebut sepertinya akan bertambah menyusul banyaknya perubahan yang terjadi.
Untuk mengatasi pembengkakan anggaran karena pembangunan lapangan basket dan badminton yang berada 25 km dari Tokyo, Jepang akan memindahkan kedua lokasi tersebut ke tempat yang lebih dekat.
Coates mengatakan ia telah mengunjungi kedua lokasi baru itu dan sangat terkesan.
Belum ada pernyataan yang dibuat oleh pemerintah Jepang menanggapi permintaan Coates tersebut.
"Kami akan segera mengantisipasi pembengkakan anggaran supaya tidak membebani rakyat Jepang," kata Yoshiro Mori, Ketua Olimpiade Jepang.