Paris, CNN Indonesia -- Terdapat kisah pilu di balik terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah penyelenggara Kejuaraan Dunia Atletik 2019. Kisah pilu itu diungkapkan pesepakbola asal Perancis, Zahir Belounis.
Belaounis terkejut Presiden klub El Jaish, Dahlan Jumaan Al-Hamad, berhasil membuat Doha, Qatar, terpilih sebagai tuan rumah Kejuaraan Atletik Dunia 2019.
Hamad merupakan salah satu orang berpengaruh di Qatar. Dia menjabat sebagai presiden Federasi Atletik Qatar, wakil presiden Federasi Asosiasi Atletik Internasional, dan juga presiden Federasi Olahraga Militer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya terkejut melihatnya di Monaco. Hamad adalah presiden dari El Jaish dan dia datang seolah tanpa dosa," ujar Belounis seperti dilansir The Guardian.
Belounis memiliki pengalaman pahit dengan Hamad. Usai mengakhiri masa pinjamannya di El Jaish, Belounis tidak bisa meninggalkan Qatar karena visanya ditahan pihak klub.
Belounis mengklaim Hamad sebagai orang yang sengaja menahan visanya. Penyerang 34 tahun itu pun terpaksa hidup lontang-lantung selama 19 bulan karena sistem tenaga kerja Kafala.
Kasus Belounis menjadi sorotan dunia internasional. Sampai-sampai legenda Perancis, Zinedine Zidane, dan FIFA meminta agar Qatar mengeluarkan Belounis. Kini, Belounis tinggal di Spanyol dan bekerja sebagai pelayan.
"Mereka menghancurkan saya dan tidak peduli. Tidak ada satupun yang peduli, ataupun menelpon saya sejak meninggalkan negara itu, apalagi meminta maaf. Saya kehilangan karier dan segalanya," ucap Belounis.
Kepedihan Belounis semakin bertambah ketika bertemu presiden FIFA, Sepp Blatter.
"Blatter mengundang saya ke Zurich dan meminta maaf. Namun hanya itu yang saya dengar, tidak ada lagi. Memang tidak ada yang peduli," ujar Belounis.