Jakarta, CNN Indonesia -- Berada paling belakang dari 11 pemain Chelsea di lapangan, Thibaut Courtois mampu membuktikan bahwa dirinya menjadi bagian penting dari tim yang belum terkalahkan dari 20 pertandingan terakhir.
Kiper muda asal Belgia itu menjadi pilar inti Jose Mourinho untuk membentuk Chelsea yang tak terkalahkan. Di liga Inggris, Chelsea baru kebobolan 11 kali hingga pekan ke-14, sementara di Liga Champions, juara grup G itu kebobolan dua kali.
Courtois bermain di seluruh pertandingan Liga Inggris dan tiga kali di Liga Champions, sementara untuk kompetisi minor lain Mourinho menyerahkan gawang kepada Petr Cech--kiper yang sulit digeser dalam sedekade terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Misi Chelsea Ulangi Sukses Satu Dekade LaluPria kelahiran 11 Mei 1992 itu berhasil menjaga gawangnya enam laga tanpa kebobolan dan baru kebobolan 11 kali dari 14 pertandingan liga Inggris. Sementara di Liga Champions dari tiga penampilannya ia hanya sekali kebobolan.
Namun, itu pun tak terlepas dari kemampuan bertahan rekan-rekannya di Chelsea. Skuat
The Blues memiliki rataan tekel di liga Inggris hingga 20,4 kali per-pertandingan dan di Liga Champions sebanyak 24 kali.
Penguasaan bola dalam pertandingan juga cukup mempengaruhi. Di Liga Inggris, Chelsea mendominasi pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 54 persen dan di liga Champions 55 persen, sehingga tak mudah bagi lawan merebut bola dan menyerang ke gawang Courtois.
Pekan ini Chelsea akan bertandang ke kandang Newcastle. Courtois berpeluang melewati capaian
cleansheet yang saat ini masih dipegang kiper Southampton, Fraser Foster. Mantan penjaga gawang Celtic itu mencetak rekor
clean sheet tujuh laga dan hanya kebobolan 9 gol dari 14 pertandingan musim ini.
Southampton tidak dapat menang dalam dua pertandingan terakhir lawan tim besar dan pada akhir pekan nanti akan menjamu Manchester United di St Mary.
Keberuntungan ChelseaThe Blues beruntung bisa mendapatkan Courtois pada 2011 lalu. Pasalnya pesepak bola didikan klub Belgia, Genk, itu berpeluang besar bergabung dengan Barcelona.
Mantan pemandu bakat Barcelona Bojan krkic Sr mengatakan Courtois yang saat itu masih berusia 19 sudah mau bergabung dengan klubnya. Courtois, lanjut zkrkic, bahkan rela bermain untuk tim cadangan. Kala itu Barcelona hanya perlu mengeluarkan uang 3-4 juta euro untuk mendapatkan jasa Courtois.
Namun, kelambanan direksi Barcelona dimanfaatkan Chelsea dengan nilai kontrak tiga kali lipat. Courtois lalu dipinjamkan ke Atletico Madrid dan menjadi skuat inti yang membawa klub itu meraih juara La Liga serta menembus final Liga Champions musim 2013/2014.
Sempat mengancam menolak kembali ke Chelsea jika tidak diberikan di tim utama, pilihan Mourinho untuk memberikan slot Cech kepada Courtois terbukti berhasil.