Liverpool, CNN Indonesia -- Pemain belakang Basel, Behrang Safari, berkata kepada
Sportbladet bahwa ia tidak dengan sengaja membuat pemain Liverpool, Lazar Markovic, dikartu merah ketika kedua tim bertemu dalam lanjutan Liga Champions pada Selasa (9/12) yang berakhir imbang 1-1.
Ia juga berujar bahwa ada kontak antar kedua pemain dan bahwa ia tak berusaha untuk mempengaruhi keputusan wasit.
"Saya tidak akan jatuh ke tanah jika ia tidak memukul saya. Saya bukan pemain yang senang
diving," ujarnya sebagaimana diterjemahkan
The Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peristiwa ini aneh. Semula saya tidak sadar bahwa wasit mengeluarkan kartu merah. Saya kira wasit meniup peluit karena ada cedera kepala, dan saya pikir ia akan memberikan bola kepada pemain Liverpool.
"Namun saya lalu sadar bahwa para pemain Liverpool marah kepada saya."
Safari juga bersikukuh ada benturan dengan Markovic karena "ada darah di mulutnya."
Sementara itu, presiden Federasi Wasit Swiss, Luigi Ponte, juga berujar bahwa ia setuju dengan keputusan kartu merah.
"Mungkin kontaknya minimal, namun ada unsur kekerasan di sana," ujar Ponte kepada Basler Zeitung.
Ponte juga mendukung keputusan wasit yang tidak memberikan penalti ketika kiper Basel, Tomas Vaclik menjatuhkan Steven Gerarrd di area kotak penalti. Bagi Ponte, penampilan Vaclik luar biasa dan ia akan menggunakan klip video peristiwa itu dalam memberikan kursus tentang wasit.
Rodgers KecewaPendapat Ponte dan Safari berbeda dengan manajer Liverpool, Brendan Rodgers yang mengatakan bahwa keputusan wasit untuk memberikan kartu merah "mengecewakan."
Ia menambahkan: "Ujung jarinya bahkan hanya sedikit menyentuh hidung sang pemain belakang. Justru bek Basel lah yang harus dihukum.
"Ia harus dihukum karena memberikan reaksi seperti itu."
Rodgers menambahkan bahwa ia sadar standar wasit di kompetisi Eropa akan lebih ketat terkait pelanggaran, namun ia tetap merasa kecewa.
"Saya kira banyak keputusannya pada pertandingan tersebut mengecewakan."