Madrid, CNN Indonesia -- Pemain belakang Real Madrid, Alvaro Arbeloa tidak sungkan-sungkan untuk mengkritik keputusan Pengelola Liga Spanyol (LFP) yang melaporkan Real Madrid ke Komisi Anti-Kekerasan, terkait nyanyian para suporter Madrid dalam laga lawan Celta Vigo.
"Mereka (LFP) tidak pernah membuat hidup kami tenang. Sekarang tampaknya mereka ingin menjadikan Madrid sebagai contoh dalam hal menghukum ejekan-ejekan suporter.
"Mungkin standar untuk kami lebih tinggi dari klub lainnya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada laga melawan Celta Vigo pada Sabtu (61/2), suporter Real Madrid menyanyikan lagu penghinaan untuk bintang Barcelona, Lionel Messi, dan juga Katalonia.
Real Madrid sendiri telah menghukum 17 suporter yang menyanyikan lagu hinaan tersebut yaitu dilarang masuk ke stadion dan juga tidak diperbolehkan mengkuti semua kegiatan klub.
Kurang lebih 1500 suporter juga menerima surat permintaan agar mereka tidak mengulangi hal serupa di kemudian hari.
Arbeloa sendiri membela pada pendukung setia Los Blancos dan berkata: "Sulit untuk membedakan lagu yang mengandung unsur kebencian dan yang tidak.
"Takada orang yang senang dengan nyanyian-nyanyian seperti itu.
"Suporter di Bernabeu selalu mendukung kami dan kami senang dengan prilaku mereka."
LFP Laporkan BarcelonaTak hanya Real Madrid, LFP juga melaporkan Barcelona dan beberapa klub lainnya untuk lagu-lagu anti kekerasan. Dalam kasus Barcelona, mereka dilaporkan karena terdengar lagu "Saya benci Espanyol" dan "F*****g Espanyol" ketika kedua tim bertemu pada Minggu (7/12).
Secara keseluruhan ada lima dari 21 pertandingan di Liga Spanyol dan Liga Adelante yang dilaporkan LFP ke Komisi Anti-Kekerasan.
Pertandingan itu adalah: Real Madrid-Celta Vigo, Deportivo-Malaga, Rayo Valeccano-Sevilla, Barcelona-Espanyol, dan Granada-Valencia.