Jakarta, CNN Indonesia -- Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan menerapkan sistem informasi terpadu antara pengurus pusat dengan pengurus propinsi, yang akan diluncurkan pertama kalinya di Musyawarah Kerja Nasional PBSI di Hotel Aston Cirebon 12-14 Desember 2014.
"Sistem informasi ini untuk menjaga keabsahan data atlet ataupun pemain," ujar Anton Subowo, Sekretaris Jenderal PBSI saat dihubungi oleh CNN Indonesia (10/12).
Anton menjelaskan keabsahan data pemain bulu tangkis di Indonesia menjadi isu yang dibahas dalam mukernas yang mengundang seluruh pengurus provinsi (pengprov) PBSI se-Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PBSI seringkali menemukan kasus pemain memiliki data umur yang palsu dan tidak sesuai dengan persyaratan.
"Pengurus Pusat (PP) juga akan memberikan satu unit komputer masing-masing kepada seluruh pengprov, selain itu juga kami akan adakan penyuluhan penggunaan sistem ini," ujar Anton.
Dengan sistem perangkat lunak yang sudah disiapkan oleh PP ini, pengprov dapat berbagi data terkait pemain di tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota untuk dapat diawasi secara langsung oleh PP PBSI.
Data tersebut mulai dari data pribadi atlet, perkembangan prestasi, bahkan dokumen-dokumen pengprov.
"Namun pengprov tetap harus disiplin dalam penggunaannya, itu yang tidak kalah penting," ucap Anton.
Pada Mukernas, selain merilis sistem informasi data atlet terbaru, PBSI juga akan merilis buku standarisasi pelatnas yang diterbitkan oleh bidang pembinaan dan prestasi.
Selain itu, agenda mukernas yang lainnya adalah evaluasi keuangan PBSI oleh tim audit eksternal, evaluasi pembinaan dan prestasi, dan juga target untuk 2015.