FORMULA 1

Aksi dan Mulut Besar Fernando Alonso

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2014 18:53 WIB
Beberapa kali berganti tim balap, pembalap Spanyol Fernando Alonso disebut-sebut kerap berseteru dengan rekan satu tim lantaran sikapnya yang "asal bicara".
Beberapa kali berganti tim balap, pembalap Spanyol Fernando Alonso disebut-sebut kerap berseteru dengan rekan satu tim. (Reuters/Ahmed Jadallah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satu pertanyaan penting yang kerap mengikuti langkah Fernando Alonso adalah masalah kecocokannya dalam tim. Pasalnya, gaya bicara yang kerap tak terkontrol membuat Alonso disebut-sebut sebagai pembalap bertemperamen tinggi.

Dua perpindahan Alonso di ajang Formula 1 pun diwarnai perseteruan yang kurang mengenakkan.

Dikhianati McLaren

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukses meraih gelar juara keduanya bersama Renault pada 2006, Alonso memutuskan menerima tawaran fantastis McLaren.

Saat itu, McLaren belum memutuskan siapa yang akan menjadi pendamping Alonso. Hingga akhirnya nama Lewis Hamilton  dipastikan akan menjadi pendamping sang juara dunia.

Pemain berusia 33 tahun itu pun berjanji akan membimbing Hamilton yang saat itu menjalani musim debut.

Petinggi McLaren saat itu, Martin Whitmarsh juga mengatakan bahwa Hamilton hanya dizinkan sesekali menyalip Alonso dan memenangkan beberapa balapan. Namun, Hamilton tak dizinkan menjadi juara dunia 2007.

Performa Hamilton GP Australia dan GP Malaysia, serta kedekatan Hamilton dengan Whitmarsh ternyata mengubah rencana.

McLaren mengumumkan bahwa kedua pembalap itu akan diperlakukan sama, yakni boleh menjadi juara dunia musim itu. Alonso merasa dikhianati.

Puncak kemarahan Alonso terjadi saat Lewis menang balapan di Kanada dan AS. Sedikit demi sedikit, ia mulai mencari celah agar bisa keluar dari tim McLaren, namun tetap menggondol titel juara dunia.

Kimi Raikkonen yang membalap untuk Ferrari, memanfaatkan situasi "perang saudara" itu dengan cara mendekati Alonso.

Sebelum gelaran penutup musim di Brasil, Fernando sempat berujar akan senang jika dirinya bisa menjadi juara dunia lagi. Namun bila sudah tidak memungkinkan lagi, dirinya akan lebih senang lagi jika Kimi yang menjadi juara dunia.

Alonso kemudian menjegal Hamilton sejak awal hingga lap kelima ketika transmisi mobil sang "rekan" setim macet. Alonso membiarkan Kimi memenangkan balapan itu.

Ia memang gagal menjadi juara dunia, namun ia puas membalaskan dendam kepada McLaren dan Lewis Hamilton. Balapan berakhir, Kimi menang sekaligus juara dunia, sementara Alonso di urutan ketiga, dan Hamilton di urutan ketujuh.

Pada 2 November 2007, melalui sebuah rapat kecil dengan Ron Dennis, Alonso menyatakan diri keluar dari McLaren. Tanpa sepeser pun uang ganti rugi atas pemutusan kontraknya dengan McLaren, pun sebaliknya.

Umbar Kekesalannya Pada Ferrari

Seteru dengan tim kembali terjadi antara Alonso dan tim balapnya. Kali ini dengan Ferrari.

Sejak 2013 lalu, Alonso kerap mengeluhkan performa tunggangannya bersama Ferrari yang dinilai tidak bekerja dengan baik.

Tidak tanggung-tanggung, Alonso mengatakan keluhannya pada para pewarta usai GP Honggaria Agustus 2013. Saat itu ia mengatakan bahwa dirinya menginginkan mobil orang lain sebagai hadiah ulang tahun esok hari.

Baca juga: Ketika Tim Kuda Jingkrak Mendominasi F1

Presiden Ferrari Luca di Montezemolo sempat menegurnya kala itu, namun ternyata tak menghentikan ocehan Alonso.

Usai balapan Grand Prix Malaysia yang berlangsung pada 30 MAret 2014, Alonso mengatakan kalau dirinya telah menyadari kekurangan Ferrari, dan apa yang harus dilakukan timnya tersebut.

"Traksi mobil tidak cukup bagus," ujar Alonso menanggapi performa mobil F14 T. "Bandingkan saja dengan Red Bull, kami (Ferrari) jelas kalah jauh."

Bukan rahasia lagi, lanjut Alonso, kecepatan Ferrari tak sebanding dengan mobil tunggangannya. Mercedes, menurut Alonso, tercepat sejak tes pra musim, di Australia, dan juga di Malaysia.

Alhasil, musim 2015 ini Ferrari memutuskan menggandeng Sebastian Vettel menggantikan Alonso.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER