London, CNN Indonesia -- Demi menyelidiki dugaan penggunaan doping atlet Rusia, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) bentukan Komite Olimpiade Internasional akhirnya membentuk komisi penyelidik independen pada Selasa (16/12).
Kasus tersebut terkuak setelah sebuah tayangan dokumenter yang disiarkan stasiun televisi Jerman ZDF/ARD menampilkan hasil investigasi diam-diam seorang atlet dan pelatih yang menutup-nutupi hasil positif tes doping.
Setelah dibentuk, komisi independen WADA yang terdiri mantan Presiden WADA, Dick Pound, dan pengacara Richard McLaren, akan memulai penyelidikannya pada bulan Januari 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lega setelah mengetahui bahwa Dick Pound dan Richard McLaren telah sepakat untuk bergabung di komisi independen ini," kata Presiden WADA, Craig Readie, dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip dari Reuters.
Di bulan Januari nanti, komisi independen akan mulai bertugas meninjau dan memilah semua informasi terkait kasus ini, hingga akhirnya akan menentukan apakah benar telah terjadi pelanggaran doping di negara tuan rumah Olimpiade Sochi 2014 itu.
Hingga saat ini, dua pejabat Federasi Asosiasi Atletik Internasional (IAAF) telah mengundurkan diri setelah tayangan dokumenter doping atlet tersebut mencuat.
Satu dari pejabat tersebut merupakan anak Presiden IAAF Lamine Diack, Massata Diack, yang menjabat konsultan pemasaran untuk badan olahraga.
Menurut IAAF, Massata Diack mengundurkan diri hingga komite etika selesai mengusut kasus doping tersebut.
Diduga, selain penggunaan doping, terjadi pula aksi korupsi besar-besaran yang bertujuan untuk menutup rapat kasus tersebut.