KORUPSI DI OLAHRAGA

Michael Garcia Mengundurkan Diri

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2014 00:11 WIB
Penyidik kasus suap penentuan tuan rumah piala dunia di FIFA akhirnya mengundurkan diri dari kasus yang ditanganinya.
Keinginan Garcia untuk membuktikan dugaan kasus di FIFA seakan harus
Marakesh, CNN Indonesia -- Setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) pada Selasa (16/12) menolak banding Michael Garcia terhadap pernyataan Hakim Komite Etik Hans-Joachim Ecker tentang hasil investigasi kasus dugaan suap penentuan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, penyidik independen itu memutuskan untuk mengundurkan diri pada Rabu (17/12).

Dalam pernyataan pengunduran dirinya, Garcia mengungkapkan kekecewaannya terhadap penyelesaian kasus yang selama ini menurutnya kurang transparan.

"Tidak ada satu pihak pun yang dapat mengubah budaya dalam organisasi ini," bunyi pernyataan Garcia seperti yang dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden FIFA, Sepp Blatter, yang sedang berada di Dubai untuk mengadiri pertemuan Komite Eksekutif FIFA juga membuat pernyataan sehubungan mundurnya Garcia.

"Saya terkejut dengan keputusan Garcia. Pekerjaannya akan tetap dilanjutkan dan akan menjadi bagian sentral dari diskusi pada pertemuan Komite Eksekuif FIFA saat ini," ujar Blatter.

Presiden Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) Michel Platini yang juga anggota komite eksekutif FIFA, mengatakan bahwa pengunduran diri Garcia adalah sebuah langkah kemunduran.

"Komite etika FIFA diciptakan untuk meningkatkan transparansi organisasi. Tetapi kemunduran dirinya baru saja menyebabkan kebingungan bagi FIFA," kata Platini dalam sebuah pernyataan.

Keterlibatan Garcia

Awal mula Garcia terlibat sebagai ketua penyelidik independen kasus korupsi di FIFA adalah ketika FIFA memerintahkan penyelidikan terhadap sembilan tim yang mencalonkan diri untuk tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 setelah muncul sejumlah tuduhan penyuapan.

Rusia memenangkan hak untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia 2018 dengan mengalahkan Inggris, Belanda-Belgia serta Spanyol-Portugal yang mengajukan diri sebagai tuan rumah bersama.

Inggris sendiri hanya mendapatkan dua suara setelah digadang-gadang akan terpilih.

Lalu, secara mengejutkan Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dengan mengalahkan Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Qatar sempat dituduh membayar petinggi FIFA uang sejumlah 3 juta poundsterling untuk mengamankan suara dalam proses pemilihan tersebut.

FIFA lalu meminta Garcia, seorang pengacara asal Amerika Serikat, untuk melakukan penyelidikan independen pada pihak-pihak terkait proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia tersebut.

Selama 18 bulan, Garcia melakukan investigasi dan sebelum Piala Dunia 2014 di Brasil, Garcia menyerahkan laporannya kepada Komite Eksekutif dan Komite Etik FIFA.

Sayangnya keinginan Garcia untuk membuktikan dugaan kasus korupsi ini seakan harus "dijegal" oleh beberapa pihak.

Salah satunya ialah ketika Komite Etik FIFA lalu menyampaikan kesimpulan setebal 42 halaman yang diintisarikan dari laporan Garcia yang setebal 430 halaman.

Kesimpulan FIFA sendiri menyatakan bahwa baik Qatar dan Rusia tidak bersalah dan dibebaskan dari tuduhan suap.

Satu jam setelah intisari laporan dibeberkan FIFA kepada publik, Garcia dengan marah berkata bahwa FIFA melakukan interpretasi yang salah terhadap laporannya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER