Kairo, CNN Indonesia -- Larangan menonton pertandingan sepak bola di Mesir akhirnya dicabut, setelah Asosiasi Sepak Bola Mesir (EFA) mengeluarkan pernyataan resmi pada Senin (22/12).
Selama tiga tahun, Pemerintah Mesir melarang suporter menonton pertandingan sepak bola.
Dalam selama itu pula, jajaran kursi penonton selama gelaran pertandingan sepak bola berlangsung di stadion, selalu kosong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan diberlakukan setelah terjadi kerusuhan Port Said pada 1 Februari 2012, yang menewaskan 74 orang.
Saat itu terjadi bentrokan antara pendukung klub Al-Masri dan klub yang populer di Mesir, Al-Ahli.
Pencabutan larangan diikuti peraturan EFA yang baru. Namun, tidak semua tim diperbolehkan EFA mengundang suporter.
Klub-klub yang masih dilarang membawa suporter ialah Al-Ahli, Zamalek, Al-Ittihad, Ismaili, Al Masri dan Damanhur.
Sebanyak 15 ribu suporter diperbolehkan menonton pertandingan pada awal putaran kedua musim liga 2014-2015, setelah final Piala Afrika di Guinea. Pertandingan putaran kedua akan diadakan di stadion-stadion Kairo, Alexandria, dan seluruh Mesir.