Turin, CNN Indonesia -- Presiden klub sepakbola Italia Juventus, Andrea Agnelli, kembali menuntut perombakan stadiun Serie A, namun menentang adanya investasi dari luar Italia.
"Saya menentang investor asing yang proyeknya terlihat atraktif pada awalnya, namun kemudian kehilangan kemilau.
"Kami tidak ingin melihat spekulasi terhadap klub kami. Kami mendukung proyek jangka menengah-panjang yang serius," kata Agnelli sebagaimana dilansir situs
Football Italia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada bulan ini, klub sepakbola Parma telah dibeli oleh investor Rusia-Cypriot, sementara Inter Milan dimiliki oleh Erick Thohir dari Indonesia dan Roma dijalankan oleh orang Amerika.
Pebisnis Italia dan anggota eksekutif dari Asosiasi Klub Eropa ini berbicara di Dubai dalam Forum Sepakbola Global (28/12), dan menegaskan kembali poin yang telah dibuat di masa lalu tentang perlunya perbaikan infrastruktur. "Investasi harus bermanfaat dan memberikan nilai tambah kepada klub." katanya.
"Sepak bola Italia perlu untuk dipulihkan, termasuk Juventus," ucap Agnelli.
"Dulunya kami adalah liga dengan pemain kelas dunia, namun saat ini kami dianggap sedang berada pada fase transisi menuju hal-hal yang lebih besar.
"Kami tidak bisa bersaing dengan liga lain yang memiliki struktur yang sangat berbeda. Stadion kami rata-rata berusia 64 tahun dan tidak sesuai bila dibandingkan dengan stadion yang sudah dikembangkan secara modern, lebih nyaman, dan lengkap."
Meski demikian, Agnelli juga menyadari tentang krisis keuangan yang memukul Italia yang pada akhirnya juga berdampak pada klub sepak bola.
"Harga tiket Chelsea dua kali lipat harga Juventus, sementara di Jerman upah rata-rata jauh lebih tinggi daripada di Italia. Walau demikian, kami harus mencoba untuk melangkah kembali sejauh yang kami bisa.
"Roma telah mengambil langkah penting dengan membangun stadion mereka sendiri dan klub-klub lain seharusnya menyusul."
Baca Juga: Xavi Hernandez Bangga Bela Katalonia