Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Toni Aprilani, menyoroti dua nama yang berada di Tim Sembilan yang baru saja diumumkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Menurutnya, Budiarto Shambazy dan Ricky Yakobi memiliki kedekatan dengan pihak-pihak yang terkait dengan Liga Primer (LPI) yang dibentuk oleh pengusaha Indonesia, Arifin Panigoro, pada 2011 silam.
"Budiarto (Shambazy) memang wartawan senior, namun dulu sering memproyeksikan bahwa LPI adalah kompetisi terbaik di Indonesia," ujar Toni saat dihubungi
CNN Indonesia melalui sambungan telepon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Demikian pula dengan Ricky Yakobi yang pro-LPI."
Ia kemudian menyatakan pendapatnya bahwa Menpora seharusnya memilih pihak-pihak yang netral, yang tidak terkait dengan Liga Primer Indonesia. "Sudah terbukti bahwa mereka tidak bisa mengurus liga. Kompetisi saja hanya berjalan satu setengah musim."
(
Baca Juga: Tim Sembilan Belum Saling Tatap Muka)
Meski demikian, Toni berkata bahwa ia tidak memiliki masalah dengan tujuh anggota Tim Sembilan lainnya.
Sebagaimana diumumkan Menpora dalam sesi jumpa wartawan di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta pada (2/12), Tim Sembilan berisikan: Imam B. Prasojo, Budiarto Shambazy, Ricky Yakobi, Nur Hasan, mantan dubes Indonesia untuk Swiss Joko Susilo, mantan ketua PPATK Yunus Husein, mantan deputi pencegahan KPK Eko Tjiptadi, mantan Wakapolri Oegroseno, dan Deputi Bidang V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot Dewa Broto.
(
Baca Juga: Tim Sembilan Dikatakan Bukan Pakar Sepak Bola)
Tidak Memiliki Masalah dengan Tim SembilanMeski menyoroti dua nama, Toni sendiri mengaku tidak memiliki masalah dengan keberadaan tim tersebut.
"Mau itu Tim Sembilan atau Tim Sebelas, saya tidak memiliki masalah. Anggap saja mitra kerja. Saya pernah berkata bahwa kami (PSSI) tidak menutup-nutupi sesuatu."
"Ada laporan yang dipertanggungjawabkan di Kongres dan akan diketahui oleh media."
Namun, Toni mewanti-wanti agar kewenangan Tim Sembilan disesuaikan dengan regulasi yang tepat. "Asal sesuai saja, mana yang boleh diurusi dan mana yang tidak boleh dijangkau," ujar Toni."
Salah satu yang tidak sesuai dengan regulasi, menurut Toni, adalah soal keberadaan Tim Sembilan di dalam Kongres PSSI yang akan diselenggarakan pada 4 Januari di Hotel Borobudur.
Ia berpendapat bahwa hanya yang memiliki suara hak saja yang berhak untuk masuk ke dalam Kongres.
"Hanya peserta, undangan kehormatan, dan peninjau saja yang diperbolehkan datang. Kalau Menpora sendiri pasti akan diundang."
(
Baca Juga: Jokowi Restui Pembentukan Tim Sembilan)
(vws)