Melbourne, CNN Indonesia -- Berbagai masalah menghampiri mayoritas kontestan Piala Asia 2015 yang akan dimulai pada 9 Januari mendatang. Masalah-masalah itu mulai dari skandal pengaturan skor, pergantian pelatih, hingga permasalahan regenerasi pemain.
Skandal pengaturan skor yang melibatkan pelatih Jepang, Javier Aguirre, saat ia masih melatih Real Zaragoza di Spanyol menimbulkan tanda tanya di dalam skuat juara bertahan tersebut. Walaupun Aguirre menampik segala tuduhan, hal itu tetap membuat pelatih asal Meksiko itu menjadi sorotan media massa lokal.
Selain itu, keputusan Aguirre tak mengikutsertakan penyerang yang lagi tok cer, Takashi Usami juga dipertanyakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Jepang, persiapan tim tuan rumah Australia juga tidak lepas dari masalah.
Pertanyaan utama yang disorot ke The Socceroos adalah kemampuan meregenerasi pemain. Skuat yang dilatih Ange Postecoglou itu memiliki rataan usia 26,43 tahun.
Postecoglou masih percaya kepada pemain-pemain senior seperti Robbi Kruse (32/Bayer Leverkusen), Tim Cahill (35/NY Red Bulls), Mark Bresciano (34/Al-Gharafa), dan Mile Jedinak (30/Crystal Palace).
"Keadaan tidak berjalan terlalu baik menjelang turnamen (Piala Asia), kami harus jujur, kami mungkin telah mengalami kemunduran," ujar mantan penjaga gawang Australia, Mark Bosnich seperti dikutip dari Reuters.
Namun kenangan buruk di Piala Dunia Brazil tidak hanya dialami oleh Australia. Jepang, Iran, dan Korea Selatan juga tidak mampu meraih satu pun kemenangan di turnamen empat tahunan tersebut. Hasil itu adalah yang terburuk yang pernah diterima kontingen Asia di Piala Dunia sejak 1990 silam.
Pergantian PelatihSelain masalah yang menimpa tim unggulan tersebut, negara-negara kontestan Piala Asia lain juga tidak terlepas dari masalah.
Masalah paling umum yang terjadi di kontestan Piala Asia kali ini adalah seringnya terjadi pergantian pelatih di beberapa negara.
Bahrain dan Yordania bahkan secara total telah enam kali mengganti pelatih mereka sejak tahun lalu. Sementara itu Arab Saudi dan Irak memutuskan meminjam pelatih dari klub lokal selama Piala Asia.
"Para pelatih tidak mendapatkan waktu untuk menerapkan gaya bermainnya ke tim, dan seringkali mereka memiliki sedikit kebebasan untuk memilih pemain yang akan mereka bawa," ujar mantan pelatih Australia, Pim Verbeek mengomentari seringnya pergantian pelatih di timnas-timnas Asia.
Turnamen yang akan dilangsungkan mulai 9 Januari hingga 31 Januari ini akan dibuka dengan pertandingan antara tuan rumah Australia menghadapi Kuwait di Melbourne Rectangular Stadium.
Sedangkan juara bertahan, Jepang baru akan tampil pada 12 Januari mendatang saat menghadapi Palestina.
(kid/kid)