Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa musim transfer tengah musim tidak hanya diramaikan dengan jual beli atau peminjaman pemain.
Ada juga persoalan lain mengenai peluang seorang pemain pindah ke klub lain dengan status bebas transfer. Semua itu terjadi karena klub tidak mau memperpanjang kontrak atau pemain yang sengaja tidak memperpanjang kontraknya.
Berkat aturan Bosman yang disahkan sejak 1995, pemain bisa menentukan nasibnya sendiri di akhir kontrak. Enam bulan sebelum kontrak itu selesai, pemain bisa memilih bernegosiasi dengan klub lain atau menerima perpanjangan kontrak dengan klub lamanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tranksaksi terbaru yang menjadi berita utama media olahraga sedunia adalah tentang Steven Gerrard yang memilih tak memperpanjang kontrak dengan Liverpool dan mengikat kontrak dengan klub Amerika Serikat (AS), Los Angeles Galaxy.
Hal itu membuat Gerrard sejak akhir musim ini tak akan lagi merumput di Stadion Anfield, Liverpool.
CNN Indonesia menghimpun beberapa perpindahan pemain dengan status bebas transfer dan memiliki dampak yang besar terhadap klub barunya.
1. Luis Enrique (Real Madrid-Barcelona)Setelah bermain selama empat musim bersama Real Madrid (1991-1996) Luis Enrique yang kala itu sudah memasuki usia 27 memilih pindah ke klub rival, Barcelona dengan status bebas transfer. Sejak musim panas 1996 itu Enrique menjadi musuh bagi pendukung Madrid.
Apalagi setelah Enrique dipilih menjadi kapten Barcelona sejak 2002. Di klub itu pula lah Enrique kemudian memilih menggantung sepatunya pada usia 34 tahun pada 2004.
Sepuluh tahun kemudian, mulai musim ini, Enrique kembali menjadi musuh bagi publik Madrid. Enrique kembali ke klub Barcelona untuk melatih klub tersebut setelah sebelumnya menjadi juru taktik Celta Vigo.
Awal Juli 2000, gelandang veteran yang masa kontraknya telah habis bersama Conventry City secara mengejutkan dipinang Liverpol. Keputusan Manajer Liverpool saat itu Gerrard Houlier untuk merekrut McAllister dipertanyakan.
Maklum saja, saat ditarik ke Anfield, usia McAllister tidak muda lagi. Pria yang lahir di Skotlandia pada 1964 itu hampir berusia 36 tahun.
Namun, usia lanjut dalam karir sepak bola profesional bukan halangan pria berkepala plontos tersebut. Selama dua musim membela Liverpool, McAllister telah menjelma menjadi pengatur serangan dari lini tengah.
Dua musim bersama Liverpool, McAllister berhasil memenangkan tiga gelar pada musim pertamanya yaitu Piala FA, Piala Liga, Piala UEFA. Di musim berikutnya, McAllister melengkapi lagi dengan dua gelar yakni Charity Shield dan Piala Super Eropa 2001.
Setelah mengakhiri musim 2002, McAllister kembali ke Conventry City dan bermain di sana selama dua musim sebelum memutuskan pensiun pada 2004.
Baca: Diego Simeone Rayakan Gol dengan Bocah Misterius Pada akhir musim 2010/11, Andrea Pirlo tak lagi berminat bermain di AC Milan. Pria yang mengawali karir pada 1995 bersama klub Brescia itu pun memilih Juventus sebagai klub barunya.
Pirlo pun pindah dari kota Milan ke kota Turin dengan status bebas transfer karena tak terikat kontrak lagi. Sejak awal musim 2011/12, Pirlo yang kala itu sudah berusia 32 tahun menjadi sentral dari titik serangan si Nyonya Tua.
Pirlo menjadi sosok penting dari
hattrick Scudetto yang dimenangkan Juventus sejak musim pertamanya. Juventus pun mengakhiri dominasi klub dari kota Milan yang memenangkan Scudetto sejak musim 2003/04.
Internazionale memenangkan lima scudetto (2005/06-2009/10) dan Milan memenangkan dua scudetto (2003/04 dan 2010/11).
Pirlo berpeluang mendapatkan Scudetto yang keempat beruntun bagi Juventus. Pasalnya, hingga saat ini Juventus menjadi pemuncak klasemen Serie A.
Juventus berada di puncak klasemen sementara Serie A musim ini dengan jumlah poin 40 dari 17 pertandingan. Di posisi kedua adalah AS Roma dengan jumlah poin 39. Setelah sebelas musim membela Chelsea, Frank Lampard akhirnya memilih mengakhiri kontraknya pada akhir musim 2013/14. Lampard pun mengikat kontrak dengan klub Amerika Serikat (AS) New York City FC dengan status bebas transfer sejak 1 Agustus 2014.
Namun, drama itu berubah. Pada 3 Agustus 2014, NYC FC meminjamkan Lampard ke Manchester City. Alasannya agar Lampard dapat memaksimalkan kebugaran fisiknya selama liga sepak bola AS (MLS) libur.
Suatu kebetulan City dan NYC FC ternyata dimiliki jaringan bisnis yang sama. Akibatnya proses peminjaman Lampard itu tak berbelit. Dalam waktu seminggu, Lampard yang telah berada di New York kembali berada di Inggris dan bermain di Manchester.
Hal itulah yang kemudian dikritik Manajer Arsene Wenger. Wenger mengkritik kecurangan ManCity untuk mendapatkan Lampard. Ia berseloroh jika melihat peta, dari London ke Manchester memiliki trek yang tidak harus melewati New York dulu.
Awalnya Lampard akan kembali ke NYC FC setelah 31 Desember 2014. Namun, kontrak peminjaman pria kini berusia 36 tahun itu diperpanjang sampai akhir musim ini.
Sejauh ini, penampilan Lampard memiliki nilain yang baik bersama ManCity. Sepanjang musim ini, Lampard telah bermain sebanyak 19 kali (646 menit) dan mencetak tujuh gol serta menyumbang empat
assists untuk ManCity di semua ajang kompetisi.
Salah satu yang paling mengesankan adalah golnya ke gawang Chelsea pada pekan ke lima Liga Inggris musim ini. Lampard menyelamatkan ManCity dari kekalahan sehingga kedua tim mengakhiri pertandingan dengan imbang 1-1.
Lampard yang masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-78 mencetak gol pada menit ke-85 setelah mendapat umpan dari James Milner. Namun, usai mencetak gol itu tak ada selebrasi yang biasa dilakukannya. Lampard memilih diam sementara rekannya berhamburan memeluk untuk merayakan gol tersebut.
Usai pertandingan, Lampard secara terang-terangan mengaku dirinya menyesal mencetak gol ke klub yang membesarkan namanya tersebut.