Melbourne, CNN Indonesia -- Kiprah timnas Palestina dalam putaran final Piala Asia 2015 mendapat sorotan dunia. Bukan karena prestasi sepak bola, namun perjuangan negara itu untuk merebut wilayah yang dicaplok Israel.
Pada pertandingan pertama, tim Palestina dihempaskan Jepang dengan skor telak 0-4, di Newcastle, Senin (12/1). Berikutnya Palestina akan menghadapi Yordania di Stadion Rectangular, Melbourne, 16 Januari 2015.
Di sela waktunya, Pelatih Palestina Ahmed Al Hassan mengatakan tujuan politik Palestina telah tercapai saat laga pembuka Grup D melawan Jepang di Stadion Newcastle awal pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hassan mengatakan pengibaran bendera Palestina itu membuktikan keberadaan negaranya pada dunia internasional.
"Kami datang ke Australia dengan dua tujuan, tidak seperti 15 tim lain yang hanya punya satu tujuan," kata Al Hassan di Melbourne, Kamis (15/1).
"Yang pertama adalah politik, dan yang lainnya tentang olahraga. Poin pertama sudah tercapai ketika kami melihat nama Palestina dan bendera bangsa Palestina berkibar pada pertandingan pertama."
Selain itu, lanjut Hassan, dirinya pun merasa sangat bangga ketika mendengar lagu kebangsaan Palestina dinyanyikan. Pesan dari bangsa Palestina, kata Hassan, telah disampaikan lewat pertandingan tersebut.
"Ini adalah pesan yang sangat penting untuk disampaikan," kata Hassan yang menjabat pelatih Palestina sejak September lalu.
Motivasi TinggiHassan menyatakan anak-anak asuhnya akan berusaha memenangkan laga melawan Yordania pada Jumat (16/1). Kebetulan pula kedua tim sama-sama kalah pada pertandingan pertama sehingga harus menang untuk melanjutkan langkah ke babak berikutnya.
Poin pertama sudah tercapai ketika kami melihat nama Palestina dan bendera bangsa Palestina berkibar pada pertandingan pertamaAhmed Al Hassan |
Pada pertandingan pertama, 12 Januari lalu di Brisbane, Yordania dikalahkan Irak 0-1. Baik Palestina, maupun Yordania harus menang sehingga memiliki peluang lolos ke fase gugur.
Hassan menyatakan kemenangan atas Yordania akan meningkatkan semangat timnya saat melawan Irak di pertandingan terakhir.
Bek Palestina Abdallatif Al-Bahdari mengakui pertandingan kontra Yordania tak kalah sulit dibanding melawan Australia. Al-Bahdari berharap informasi yang ia miliki tentang Yordania dapat membantu Palestina mengalahkan tim lawan.
Al-Bahdari merupakan seorang pemain profesional yang membela juara Liga Primer Yordania, Al-Wehdat.
"Besok saya akan melawan tujuh rekan satu tim saya. Dan saya akan mengeluarkan performa terbaik saya untuk memberi kemenangan dan mengalahkan tujuh kawan saya dari klub yang sama," kata Bahdari.
(kid/kid)