London, CNN Indonesia -- Setelah menanggalkan seragam biru Chelsea pada akhir musim lalu, Frank Lampard untuk kali pertama kembali menginjakkan kakinya di stadion kebanggaan The Blues, Stamford Bridge, Sabtu (31/1), dengan seragam biru yang berbeda milik Manchester City.
Sebagian suporter Chelsea mungkin saat ini masih belum mempercayai fakta bahwa pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah The Blues (211), kini mengenakan seragam biru langit ManCity.
Bahkan seakan menambah luka di hati mereka, Lampard justru menjadi aktor yang membatalkan kemenangan Chelsea saat menghadapi ManCity di Stadion Etihad, September tahun lalu.
"Akan ada berbagai reaksi," ujar salah satu legenda Chelsea, Ron Harris, seperti dilansir
Independent.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka (suporter) harus mendukung Chelsea. Lampard merupakan pemain yang fantastis dan banyak berjasa untuk Chelsea. Tapi, jika dia mencetak gol, Stamford Bridge akan meledak," sambungnya.
Namun organisasi suporter Chelsea telah menyatakan akan bersikap sportif dan tidak akan mencemooh mantan bintang mereka tersebut.
"Saya pikir tidak akan ada yang menyorakinya. Lampard tetap dihormati, tetapi saya pikir tetap ada kekecewaan setelah tindakannya tidak sesuai dengan apa yang telah ia katakan," ujar Tim Rolls, dari Chelsea Supporters' Trust.
Kekecewaan Stamford BridgeKekecewaan para pendukung Chelsea tersebut memang bukan tanpa alasan. Sebelum meninggalkan London, Lampard menyatakan tidak dapat membayangkan bermain untuk klub Inggris lainnya.
"Ada beberapa tawaran tetap tinggal di sini (Liga Primer), tetapi saya tidak dapat membayangkan akan bermain bersama tim lain, setelah 12 tahun di Chelsea," ujar Lampard ketika itu.
"Saya memiliki rasa hormat kepada banyak klub Liga Primer, tetapi saya tidak yakin dapat melakukan itu."
Lampard memang tidak hijrah ke klub Inggris lainnya. Pemain 36 tahun itu memilih hijrah ke Liga Amerika Serikat (MLS) dengan memperkuat New York City FC.
Namun takdir berkata lain. Lampard akhirnya setuju untuk dipinjamkan ke ManCity selama satu musim dan kini akan menghadapi klub yang selama 12 tahun diperkuatnya.
Memilih Pemain MudaKeputusan manajer Chelsea, Jose Mourinho, melepas Lampard sempat membuat para pendukung The Blues bertanya-tanya. Namun, Mourinho tetap teguh pada keputusannya untuk menyingkirkan salah satu legenda mereka tersebut.
"Kami membuat keputusan yang benar," ujar Mourinho pada bulan lalu. "Cesc Fabregas dan Nemanja Matic merupakan pemain yang dalam 10 tahun ke dapan akan berada di klub."
"Tujuan utama dari klub ini adalah mempersiapkan 10 tahun ke depan, bukan hanya sekedar tahun depan. Pemain seperti Lampard akan menghentikan perkembangan pemain lain."
Usia Lampard memang tidak muda lagi, namun pada kenyataannya ia tetap mampu menunjukkan penampilan yang mengesankan dan memberi kontribusi besar di ManCity meski jarang menjadi starter.
Dari 18 pemain ManCity lain yang memiliki waktu bermain lebih banyak, ternyata hanya tiga pemain yang mampu mencetak lebih banyak gol dibandingkan Lampard.
Bahkan dengan catatan lima gol dari 11 tendangan yang ia lakukan pada musim ini, merupakan sebuah bukti nyata usia bukanlah penghalang bagi seorang Frank Lampard.
Kini menjelang laga yang berpotensi mempengaruhi hasil akhir perebutan gelar juara Liga Primer, Lampard mungkin bukanlah pemain yang akan rutin tampil selama 90 menit.
Akan tetapi, dari 90 menit pertandingan normal berjalan, seorang Lampard hanya membutuhkan satu momen untuk mengubah hasil pertandingan.
Dan suka atau tidak, suporter The Blues harus menerima fakta bahwa Lampard adalah Chelsea, dan Stamford Bridge adalah rumahnya.
(har/har)