Kairo, CNN Indonesia -- Korban tewas buntut bentrokan suporter dengan polisi di luar Stadion Air Defence, Kairo, Minggu (8/2) waktu setempat, bertambah menjadi 40.
Jumlah itu berdasarkan laporan Al Jazeera mengutip pernyataan pihak tim medis di Kairo. Bentrokan antar suporter dengan polisi terjadi di luar stadion sebelum pertandingan Liga Primer Mesir antara Zamalek melawan ENPPI di Kairo.
Bentrokan terjadi karena suporter Zamalek bernama Ultras White Knights berusaha memasuki stadion tanpa tiket. Pihak panitia sendiri hanya menyediakan 10 ribu tiket untuk pertandingan ini.
Polisi berusaha mencegah langkah suporter dengan membentuk barikade. Pihak ultras Zamalek menolak keterangan kementerian dalam negeri Mesir, yang mengatakan suporter berusaha masuk tanpa tiket.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menyatakan bahwa insiden dipicu karena petugas keamanan hanya menyediakan satu jalan masuk untuk penonton ke dalam stadion sehingga terjadi penumpukan massa.
Seperti dikutip dari
Reuters, Ultras White Knights menganggap anggotanya yang tewas sebagai 'martir' dan menuduh pihak polisi sebagai 'pembunuh'.
Sejak insiden Stadion Port Said yang menewaskan 72 orang dan 500 luka-luka pada Februari 2012, pemerintah Mesir memutuskan untuk membatasi jumlah suporter yang bisa masuk ke stadion.
Sejumlah media di Mesir memberitakan pemerintah setempat akan telah menghentikan Liga Primer Mesir tanpa batas waktu yang ditentukan.
Pertandingan Zamalek melawan ENPPI sendiri tetap berjalan lancar dan berakhir imbang 1-1.
(har/har)