Gerah karena disebut sebagai tim yang suka memainkan bola-bola panjang, manajer Manchester United, Louis van Gaal sempat menantang para jurnalis untuk membuktikan bahwa timnya bukanlah kesebelasan yang mengandalkan bola-bola panjang.
"Jika Anda memiiki penguasaan bola sebanyak 60 persen, apakah Anda bisa melakukannya dengan menggunakan bola-bola panjang?" kata van Gaal sebagaimana dikutip dari Sky Sports.
Ucapan manajer asal Belanda itu sebenarnya cukup beralasan, terlebih mengingat United memang mendominasi sekitar 60 persen penguasaan bola, saat menghadapi West Ham United, Minggu (8/2).
Selain itu, dalam analisis statistik yang dikeluarkan oleh Van Gaal terlihat United 'hanya' melepaskan 83 umpan panjang dari total 343, sementara West Ham United melakukan 45 operan panjang dari 200.
Statistik versi Van Gaal sendiri memiliki perbedaan dengan statistik versi situs Whoscored.
Situs penyedia statistik pertandingan tersebut menyebutkan bahwa dari 451 operan yang dilakukan Setan Merah, 89 diantaranya merupakan operan bola panjang (19 persen).
Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan West Ham yang 'hanya' melepaskan 60 operan panjang (18 persen) dari total 317 operan yang mereka lakukan.
Wajah Baru Setan Merah
Namun terlepas dari dua statistik yang berbeda tersebut, suka tidak suka Manchester United memang lebih sering memainkan bola panjang di era Van Gaal.
Berdasarkan statistik Opta, United rata-rata melepaskan 20,9 operan bola panjang pada setiap pertandingannya setelah ditangani van Gaal.
Jumlah tersebut melampaui era Sir Alex Ferguson (18,8 operan panjang tiap pertandingan) dan David Moyes (16,4 operan panjang tiap pertandingan).
Selain itu, sepanjang musim ini United juga tercatat telah melakukan 1.861 operan panjang, menjadikan mereka tim kedua di Liga Primer Inggris yang paling sering memainkan bola panjang setelah Burnley (1.877 operan panjang).
Memiliki barisan penyerang yang jika harganya dikombinasi mencapai lebih dari 150 juta poundsterling, United justru kembali ke pendekatan paling dasar di sepakbola, yaitu dengan memainkan umpan panjang.
Hal tersebut cukup mengejutkan, karena dilakukan oleh manajer yang berasal dari negara yang dikenal dengan Total Voetbal, Belanda.
Berbeda dengan era Ferguson, yang mungkin akan terus 'berjudi' dengan taktiknya hingga menit terakhir, Van Gaal memilih kembali ke permainan sederhana yang mengandalkan bola panjang -- yang menghasilkan gol penyama kedudukan saat melawan West Ham.
"Anda mungkin mengkritik Louis van Gaal karena memainkan umpan panjang sebagaimana saya sering dikritik karena memainkan cara yang sama," ujar manajer West Ham, Sam Allerdyce.
"Tapi, pada akhirnya, taktik itu berhasil. Anda tidak dapat mempermasalahkan itu."
![]() |
"Long Ball United"
Dilihat dari jumlah semata, United memang tim kedua terbanyak dengan jumlah umpan panjang di Liga Inggris. Akan tetapi, tak bisa menggunakan ukuran total umpan panjang semata untuk mengatakan Man United sebagai "long ball United."
Jika mempertimbangkan persentase operan panjang dengan jumlah operan total, persentase United sebenarnya tidak terlalu besar, yaitu 14 persen. Terlebih lagi bola-bola panjang mereka diimbangi dengan akurasi yang cukup tinggi.
Dengan rasio operan sukses United yang mencapai 84,8 persen (hanya kalah dari Manchester City), Setan Merah terlihat cukup lihai dalam memainkan taktik tersebut.
Selain itu, permainan operan panjang ini tampaknya merupakan pilihan yang tepat saat mereka menemui kebuntuan.
Hal ini juga terlihat pada laga melawan West Ham United. Dengan menggunakan umpan panjang ke arah Marouane Fellaini, Setan Merah mampu mencetak gol penyama kedudukan.
Dalam sesi jumpa wartawan, hal ini juga ditegaskan sendiri oleh van Gaal. Mantan manajer Bayern Munich itu berkata bahwa strateginya menguasai bola selama 70 menit belum berhasil sehingga ia mencoba cara lain yaitu dengan memasukkan Fellaini untuk memindahkan bola secara cepat ke depan.
"Lalu kami mencetak gol dengan cara itu, jadi ini keputusan yang tepat."
Ketatnya persaingan di Liga Primer sendiri membuat setiap tim berusaha untuk mendapatkan tiga poin dengan cara atau taktik apapun.
Sejauh ini 'Long Ball United' juga masih berada dalam perburuan menuju Liga Champions, meski pola permainan Van Gaal ini mungkin akan semakin mendapatkan kritik andai mereka gagal lolos Liga Champions di akhir musim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT