Jakarta, CNN Indonesia -- Guyonan Sam Allardyce kepada manajer Manchester United Louis van Gaal bahwa kini Setan Merah menjadi "long ball United" berbuntut panjang.
Manajer asal Belanda itu mendatangi sesi jumpa wartawan dengan beberapa lembar kertas statistik dan menjelaskan panjang lebar bahwa United memiliki persentase bola panjang terhadap total umpan yang lebih rendah ketimbang West Ham. (
Baca Juga: van Gaal Kuliahi Wartawan Soal Bola-Bola Panjang)
Menurut data yang dikeluarkan van Gaal, justru West Ham memiliki persentase umpan panjang yang lebih tinggi ketimbang Robin van Persie dkk dalam laga tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, West Ham memproduksi 200 umpan sementara Man United 343. Lalu, menurut data tersebut, 22,5 persen umpan The Hammers adalah bola panjang atau yang jarak perpindahan bolanya lebih 25 meter. Sementara itu, persentase bola panjang Man United terhadap total operan adalah 24,2 persen.
Tak lupa, ia pun kemudian meminta seorang wartawan untuk "membawa kertas-kertas ini kepada Big Sam dan meminta ia untuk mengubah interpretasinya."
Namun uniknya data versi Van Gaal ini memiliki perbedaan dengan versi situs
Whoscored.Berdasarkan data yang dikeluarkan di situs, terlihat dari 451 operan yang dilakukan Setan Merah, 89 di antaranya merupakan umpan panjang (19 persen). Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan West Ham yang 'hanya' melepaskan 60 operan panjang (18 persen) dari total 317 operan yang mereka lakukan.
Baca Juga: Membedah Mitos Bola-Bola Panjang Man UnitedBeberapa perbedaan data ini sendiri mendorong
Opta, salah satu penyedia jasa statistik sepak bola, untuk memberikan penjelasan melalui kolom di
The Guardian. Menurut Duncan Alexander, kepala Content & Media untuk wilayah Inggris, perbedaan ini dikarenakan konteks dan definisi yang tak sama.
Menurut Alexander, umpan panjang sendiri adalah umpan yang ditujukan secara spesifik untuk satu pemain, sementara bola panjang adalah umpan yang ditujukan kepada zona tertentu dengan sang pemain yang akan mengejar umpan tersebut.
Sebagai ilustrasi adalah umpan panjang yang ditujuan seorang Andrea Pirlo atau Paul Scholes kepada seorang pemain (umpan panjang), dengan pemain belakang yang secara cepat membuang bola ke depan tanpa arah dengan harapan akan dikejar seorang pemain (bola panjang).
Hal senada juga diutarakan oleh Danny Higginbotham, mantan pemain Man United yang kini bekerja sebagai pengamat sepak bola. Menurutnya ada perbedaan besar antara umpan panjang
pinpoint dan bola panjang yang dengan putus asa diluncurkan ke depan.
Dengan menggunakan definisi tersebut, Alexander kemudian menunjukkan bahwa Man United baik untuk kategori umpan panjang dan bola panjang berada pada posisi ke-13 di liga (bukan dari segi jumlah namun dari persentase terhadap total umpan).
Peringkat Man United ini sendiri masih lebih 'buruk' ketimbang Man City, Tottenham, Liverpool, Chelsea, atau Arsenal yang lebih jarang melakukan umpan panjang, namun jauh lebih 'baik' ketimbang West Ham United yang berada di peringkat kelima.
Namun, Alexander kemudian memberikan analisis bahwa yang menjadi masalah sebenarnya bukan pada umpan atau bola panjang, namun pada umpan ke samping lapangan.
Saat ini, Man United sendiri memuncaki daftar kesebelasan dengan persentase arah umpan ke samping paling tinggi di Liga Inggris. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bagaimana Setan Merah tak mampu melakukan penetrasi ke kotak penalti.
(vws)