Susi Susanti di Mata Srikandi Bulutangkis Tiga Generasi

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Feb 2015 13:31 WIB
Kehebatan seorang Susi Susanti tidak hanya diakui oleh para penggemar bulutangkis, tapi tiga atlet putri dari tiga generasi berbeda.
Ivana Lie, Sarwendah, dan Fitriani mengakui keunggulan Susi Susanti sebagai seorang pebulutangkis hebat. (Dok Detik/Rengga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang Susi Susanti sudah dikagumi sejak ia masih muda, saat masa jaya, hingga kini saat dirinya sudah belasan tahun menggantung raketnya. Banyak yang mengaku angkat topi untuk kehebatan Susi.

Bukan hanya oleh masyarakat awam, namun juga mereka-mereka yang berasal dari dunia bulu tangkis itu sendiri.

Anak Baru yang Mencuri Perhatian

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertengahan dekade 1980-an, sosok Ivana Lie sudah merupakan salah satu sosok pebulu tangkis senior dengan banyak gelar internasional yang dia peroleh.

Meski saat itu Ivana sudah mulai banting stir jadi pemain ganda, namun ia tetap tak bisa melepaskan perhatiannya dari anak yang baru masuk pelatnas itu. Anak itu bernama Susi Susanti.

"Walaupun baru dan masih muda, bakat dan talenta dia sudah terlihat di saat latihan," ucap Ivana mengenang.

"Susi itu pemain yang fokus, tahu yang akan dia tuju dan yang harus dia lakukan," ujar Ivana menambahkan.

Jika Ivana adalah pemain yang berada satu generasi di atas Susi, maka Sarwendah Kusumawardhani adalah pemain yang berada di generasi yang sama dengan Susi meski secara umur Sarwendah lebih tua empat tahun dibandingkan Susi.

Pada awal 1990-an, Susi dan Sarwendah sukses membawa nama tunggal putri Indonesia ke puncak dunia dan bahkan sempat memanggungkan All Indonesian Final di beberapa turnamen.

Sarwendah adalah peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 1987 dan peraih medali perak 1991. Ia juga pernah memenangi Piala Dunia Bulu tangkis tahun 1990.

Sarwendah lah salah satu pemain yang sering berjibaku dengan Susi baik saat latihan maupun pertandingan.

"Salah satu kehebatan Susi adalah ia mampu menerapkan permainan saat latihan di pertandingan sebenarnya. Banyak pemain yang kesulitan melakukan itu. Biasanya saat latihan bagus tetapi saat pertandingan tak bisa bermain dengan baik," kata Sarwendah.

Menurut Sarwendah, Susi adalah sosok yang bisa menjadi model idola bagi para pemain lainnya saat itu.

"Susi itu selalu fokus pada jalan dan tujuannya. Ia lalu menunjukkan bahwa putri Indonesia juga bisa menang atas para tunggal putri Tiongkok yang biasanya dominan," kata Sarwendah menegaskan.

Dikagumi Generasi Saat Ini

Bukan hanya mendapat pujian dari rekan segenerasi dan generasi di atasnya, nama Susi juga masih harum di jajaran generasi di bawahnya, bahkan setelah dua dekade berlalu seperti saat ini.

Fitriani, 17 tahun, yang merupakan anggota pelatnas PBSI saat ini pun mengaku mengagumi sosok Susi.

"Saya memang tidak pernah nonton langsung kalo Mbak Susi main, tetapi dari kecil saya selalu nonton video pertandingannya," ucap Fitriani berterus terang.

Bagi Fitriani, sosok Susi adalah sosok pemain yang ideal untuk dicontoh.

"Pukulan Mbak Susi akurat dan jarang keluar atau menyangkut di net. Mainnya cepat namun juga rapi karena jarang membuat kesalahan," tutur Fitriani.

"Tentu saja saya berharap bisa seperti Mbak Susi yang menjadi pemain bulu tangkis top dunia. Namun saya masih harus banyak bekerja keras untuk itu," kata Fitriani.

Superior dalam Ketahanan Fisik

Menurut Ivana, satu poin yang harus dilihat generasi saat ini agar bisa menembus level papan atas dunia adalah fisik yang mumpuni.

"Tidak ada perbedaan mencolok dari segi teknik antara pemain generasi saat ini dengan pemain generasi saya dan Susi. Semua hampir sama. Susi pun pukulannya juga sebenarnya tidak begitu mematikan," ucap Ivana.

"Namun dari segi fisik, Susi sangat bagus. Susi siap untuk bermain rubber game dan bergerak mengejar shuttlecock kemanapun," katanya.

Menurut Ivana, fisik mumpuni juga yang membuat Susi memiliki mental bertanding yang bagus.

"Jadi Susi memiliki modal, yaitu fisiknya yang bagus. Jika fisiknya sudah bagus, maka seorang pemain pasti akan lebih percaya diri di lapangan karena dia tahu dia sanggup menjalani pertandingan selama apapun," kata Ivana.

Faktor percaya diri inilah yang juga diakui oleh Sarwendah menjadi pekerjaan rumah para pebulu tangkis Indonesia saat ini.

"Mereka (pebulu tangkis pelatnas saat ini) sudah berlatih keras, menjalani semua program yang disusun dengan baik. Namun mereka harus lebih percaya diri lagi saat tampil di lapangan dan menghadapi lawan-lawan mereka," kata Sarwendah yang kini menjadi pelatih tunggal putri di pelatnas.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER