Jakarta, CNN Indonesia -- Nada optimisme mengalir deras dari Manajer Arema Cronus Rudy Widodo dalam persiapan tim mereka menghadapi Indonesia Super League (ISL) musim 2015. Tim yang tak banyak berubah dan persiapan yang lebih matang jadi sumber kepercayaan diri mereka.
Arema musim lalu merupakan salah satu tim favorit juara namun akhirnya harus gigit jari lantaran tersingkir di babak semifinal. Dengan modal materi yang tetap berkualitas bagus musim ini, Arema tak ragu untuk kembali memasang target tinggi.
"Tidak banyak perubahan yang ada dalam tim Arema musim ini karena mayoritas pemain kami adalah pemain yang musim lalu sudah berkostum Arema," ujar Rudy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain tak banyak perubahan di dalam skuat yang berarti Arema tak butuh banyak waktu untuk beradaptasi sebagai sebuah tim, hasil Arema di turnamen pramusim juga terbilang memuaskan.
Pada tiga turnamen yang diikuti pada pramusim, Arema selalu menjadi juara yaitu di Trofeo Persija (juara bersama), SCM Cup, dan Inter Island Cup.
"Kami sukses mengukir prestasi di tiga turnamen pramusim. Jelas itu merupakan modal yang berharga bagi kami," ucap Rudy.
"Kami percaya diri, namun tidak lantas membuat kami menjadi menganggap lawan-lawan di ISL musim ini mudah. Semua tim punya peluang dan yang menang adalah yang lebih siap di lapangan," tutur Rudy menambahkan.
Sistem Satu Wilayah Lebih MenguntungkanBerbicara mengenai sistem Indonesia Super League yang pada musim ini kembali menggunakan format satu wilayah, Rudy menegaskan bahwa hal itu terbilang lebih menguntungkan bagi Arema.
"Karena kami mendapat jatah bermain kandang lebih banyak dan itu berarti ada lebih banyak pendapatan yang bisa menutupi pengeluaran Arema sepanjang musim," ucap Rudy seraya menambahkan bahwa kisaran pengeluaran Arema untuk gaji adalah 1-1,5 miliar rupiah per bulan.
Memang, dengan format dua wilayah, musim lalu tiap tim hanya mendapat jatah bermain di kandang sebanyak 10 kali, sementara untuk musim ini mereka akan menggelar 17 kali laga kandang.
"Kami sudah siap mengantisipasi beberapa kemungkinan terkait adanya Pilkada nanti. Jika terpaksa, mungkin laga kandang ada yang dipindah ke Kanjuruhan meskipun kami tentunya ingin selalu bermain di Gajayana yang memiliki kapasitas lebih banyak."
(ptr/ptr)