Skuat Munich Khawatir Main di Kawasan Perang

Bowie Haryanto | CNN Indonesia
Selasa, 17 Feb 2015 00:40 WIB
Meski Arena Lviv berjarak 966 kilometer dari Donetsk, yang wilayahnya sebagian besar dikuasai pemberontak pro-Rusia, sejumlah pemain Munich tetap khawatir.
Bayern Munich terbang ke Lviv bermodal kemenangan 8-0 atas Hamburg SV di ajang Bundesliga, Sabtu (14/2). (REUTERS/Michaela Rehle)
Donetsk, CNN Indonesia -- Sejumlah pemain Bayern Munich mengungkapkan kekhawatiran harus bermain di kawasan perang saat menghadapi Shakhtar Donetsk pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Selasa (17/2).

Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) telah memindahkan pertandingan Shakhtar melawan Munich ke Stadion Arena Lviv. Hal itu dilakukan menyusul tidak amannya wilayah di sekitar Donbass Arena, Donetsk, markas Shakhtar.

Meski Arena Lviv berjarak sekitar 966 kilometer dari Donetsk, yang wilayahnya sebagian besar dikuasai pemberontak pro-Rusia, sejumlah pemain Munich tetap mengungkapkan kekhawatiran.

"Kita tahu ada perang yang buruk di sana, tapi Anda tidak mengetahuinya secara pasti. Sulit untuk memahami kami harus menghadapi tim yang berasal dari area krisis," ujar penyerang Munich, Thomas Mueller, seperti dilansir BBC Sport.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Winger asal Belanda, Arjen Robben, juga mengungkapkan kekhawatirannya. Mantan pemain Real Madrid itu situasi di Ukraina sedikit mempengaruhi skuat Die Roten.

"Kami sadar dengan situasi di sana, dan itu mempengaruhi tim kami. Anda tidak bisa pergi ke sana dan pura-pura tidak mengetahui situasinya," ucap Robben.

Sementara itu, kapten Shakhtar, Darijo Srna, menganggap bermain di Arena Lviv menjadi kerugian bagi timnya. Srna mengatakan, Shakhtar lebih bagus jika bermain di Donbass Arena.

"Bagi kami, ini masalah besar, karena kami harus bermain di luar kandang. Kami tidak punya kekuatan seperti bermain di Donbass Arena. Ada sesuatu yang spesial dengan stadion kami, itu kota kami," ucap Srna. (har/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER