Perang Sebabkan Fokus Shakhtar Donetsk Terbelah

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Selasa, 17 Feb 2015 19:20 WIB
Shakhtar Donetsk sulit untuk fokus 100 persen ke pertandingan karena mereka terus memikirkan konflik yang tengah terjadi di Donetsk sejauh ini.
Pyatov (mengenakan sarung tangan) bangga atas kekompakan timnya di situasi sulit seperti saat ini.(REUTERS/Valentyn Ogirenko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan hanya Bayern Munich yang muncul sebagai calon lawan Shakhtar Donetsk dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions nanti. Shakhtar juga harus menghadapi situasi tak menyenangkan yang tengah terjadi di Donetsk yang membuat mereka sulit untuk fokus 100 persen ke pertandingan.

Donetsk telah menjadi arena pertempuran antara kelompok separatis pro-Rusia dengan Ukraina. Kehidupan di Donetsk tidak lagi sama seperti sebelumnya. Semua berubah, termasuk juga dengan hari-hari Shakhtar sebagai sebuah tim.

Shakhtar tak bisa menggunakan Stadion kebanggaan mereka, Donbass Arena dan harus mengungsi ke Lviv Arena. Meski demikian, Shakhtar tetap sukses menampilkan performa terbaik mereka dan lolos ke babak 16 besar Liga Champions.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menghadapi Munich yang merupakan salah satu calon juara tentu akan jadi tantangan yang menarik. Namun kiper Shakhtar Andrei Pyatov secara tegas mengakui bahwa konsentrasi timnya tidak berada di angka 100 persen.

"Jika tak ada lagi orang yang mati setiap harinya, mungkin kami baru bisa fokus sepenuhnya pada pertandingan," ucap Pyatov seperti dikutip The Guardian.

Lebih lanjut, Pyatov menyebutkan bahwa kadang sulit bagi seorang pemain untuk bisa menunjukkan seluruh kemampuannya di lapangan dalam situasi perang seperti ini. Itulah yang terjadi pada Shakhtar sepanjang kompetisi musim ini berjalan.

"Kadang ketika kami ingin pergi bertanding dan kemudian mendengar ada bus terbakar dan banyak korban di dalamnya, jelas hal itu akan terus dipikirkan oleh kami," tutur Pyatov.

"Itu akan berpengaruh pada penampilan kami meskipun kamu berusaha menyembunyikannya. Kamu mungkin akan berusaha bersikap profesional namun tetap saja kami sulit untuk fokus seperti sedia kala," kata kiper berusia 30 tahun ini menambahkan.

Meski mengaku kondisi psikologis timnya tak terlalu bagus, Pyatov juga memuji rekan-rekan setimnya yang tetap solid sebagai sebuah kesatuan.

"Tidak ada yang pergi meninggalkan tim ini dan dari sisi kekuatan, tim ini tetap kuat. Situasi sulit mungkin bisa meneguhkan hati kami," ujar Pyatov meyakini.

Tekad untuk tetap solid dalam situasi terjepit ini juga telah diutarakan LuiZ Adriano. Bomber yang memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak di Shakhtar sepanjang masa ini menolak tawaran sejumlah klub yang datang padanya Januari lalu. Saat itu dikabarkan Arsenal, Liverpool, dan AS Roma tertarik untuk merekrutnya.

"Menarik untuk mendapatkan tantangan baru namun jauh lebih menarik untuk tetap berada di Ukraina, di tim yang saya sukai," ujar Adriano.

Kandang Rasa Tandang

Satu hal lain yang menarik dari pertarungan Shakhtar versus Munich dinihari nanti adalah lantaran pertandingan ini digelar di Lviv Arena. Bagi Shakhtar, pertandingan ini pun sangat terasa aroma tandangnya.

Bukan hanya lantaran mereka harus bermain jauh dari basis pendukung mereka di Donetsk, namun juga lantaran secara ideologi, di Lviv lebih banyak pendukung pro pemerintah Ukraina. Hal ini jelas bertolak belakang dari kota Donetsk yang merupakan markas dari para separatis pro-Rusia.

"Mungkin kamu bisa berkata begitu namun saya tetap yakin bahwa nanti akan tetap banyak orang yang datang mendukung kami. Selain itu, ratusan ribu warga Ukraina pun selalu menyemangati kami di manapun mereka berada," ucap Pyatov. (ptr/ptr)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER