Asosiasi Sepak Bola Diskusikan Pergantian Empat Pemain

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Feb 2015 21:24 WIB
Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) telah mendiskusikan mengenai peluang menambah jumlah pergantian pemain dalam satu pertandingan.
Ilustrasi wasit dan pemain. Pertmuan IFBA membahas tentang aturan-aturan baru yang mungkin diterapkan seperti pergantian pemain dan penggunaan teknologi.(Reuters/Andrew Yates)
Belfast, CNN Indonesia -- Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) telah mendiskusikan mengenai jumlah pertukaran pemain dalam satu pertandingan. Selama ini hanya ada tiga pemain dalam satu tim yang boleh diganti dalam satu pertandingan sepak bola.

IFAB dalam pertemuan yang berlangsung di dekat Belfast, Irlandia Utara, akhir pekan ini akan mempertimbangkan penambahan jumlah pertukaran pemain. Dari yang semula tiga menjadi empat orang, namun jumlah maksimal itu hanya boleh dilakukan pada babak tambahan.

Seperti dikutip dari situs FIFA, pertemuan IFAB itu terdiri atas empat asosiasi sepak bola Britania Raya (Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara) serta empat perwakilan FIFA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, seperti dilansir Reuters, pertemuan IFAB menolak gagasan tentang tambahan pemain pengganti tersebut. Namun, proposal tentang jumlah pemain itu tak dimentahkan seutuhnya. IFBA menyatakan akan menganalisi mengenai peluang gagasan tersebut di masa mendatang.

Tiga Lapis Hukuman

Ada beberapa tema yang menjadi bahasan dalam pertemuan tahunan ke-129 IFBA itu--termasuk perihal pergantian pemain.

Tiga tema di antaranya yang lain adalah tentang pertandingan usia muda, aturan sanksi tiga lapis, dan potensi penggunaan tayangan ulang untuk membantu ofisial pertandingan mengambil keputusan.

Pertemuan IFBA mempertimbangkan juga untuk membatalkan pembicaraan mengenai sanksi tiga lapis. Pimpinan-pimpinan asosiasi sepak bola dan perwakilan FIFA menyetujui sanksi tiga lapis itu terlalu kuat untuk diterapkan untuk pemain yang dikartu merah.

Diskusi lebih lanjut pun dilakoni terkait penggunaan penayangan ulang video untuk membantu ofisial pertandingan membuat keputusan. Hal itu dilakoni terinspirasi asosiasi sepak bola Belanda (KNVB) yang sudah menguji coba penggunaan video guna membantu wasit untuk keputusan yang tepat pada situasi krusial.

Presiden FA Inggris Greg Dyke mendukung langkah yang dilakoni KNVB.

"Saya pikir wasit sendiri sekarang mencoba teknologi ini di luar sana. Secara perlahan dan bertahap hal ini harus diselesaikan, karena Anda dapat menganggu pertandingan jika seutuhnya jika Anda tidak hati-hati," kata seperti dikutip dari situs resmi asosiasi tersebut.

Presiden FIFA Sepp Blatter secara terang-terangan menolak terhadap segala penggunaan teknologi video dalam sepak bola selama bertahun-tahun. Blatter dan Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke juga menentang aturan yang disebut "sanksi tiga lapis".

Sanksi itu adalah pemberian penalti, kartu merah, dan larangan bertanding satu laga untuk pelanggaran yang dinilai terlalu keras atau sengaja menghadang gol dengan tangan--bagi nonkiper. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER