London, CNN Indonesia -- Liga Primer Inggris sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum terhadap FIFA setelah otoritas sepak bola dunia tersebut merekomendasikan agar penyelenggaraan Piala Dunia 2022 dipindah ke November hingga Desember.
Menurut pemimpin EPL, Richard Scudamore, dirinya sangat kecewa dengan keputusan kelompok kerja FIFA yang memutuskan hal tersebut.
Sebelumnya, sudah diperkirakan jika jadwal turnamen akan dipindah ke November. Namun bocoran soal tanggal Piala Dunia memperlihatkan bahwa turnamen akan dimainkan hingga akhir Desember, dengan partai final diperkirakan jatuh pada 23 Desember -- berbenturan dengan pekan natal klasik Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perhatian utama kami adalah turnamen tersebut akan selesai di akhir Desember sehingga bisa merusak salah satu tradisi dan atraksi di Liga Inggris, yaitu dengan menghilangkan seluruh laga Liga Inggris, divisi-divisi di bawahnya, Piala FA, dan juga Piala Liga," kata Scudamore.
Untuk menghadapi hal tersebut, kini Liga Primer Inggris akan melakukan konsultasi dengan klub dan juga pemegang kepentingan lainnya, termasuk pemegang hak siar teelvisi.
"Tentu masih ada waktu untuk mempertimbangkan posisi kami selanjutnya...sebelum menentukan apakah kami perlu mengambil sikap lanjutan.
"Terlihat dengan jelas bahwa pemikiran dari liga-liga Eropa tidak dipertimbangkan dengan serius," kata Scudamore.
Jika Piala Dunia 2022 akan diselenggarakan November, lebih dari 50 liga akan terpengaruh. Namun EPL akan mengalami kerugian paling tinggi jika dilihat dari kacamata hak siar yang akan lepas dari tangan mereka pada periode kompetisi paling sibuk, yaitu Desember.
Pemindahan jadwal Piala Dunia ke November bukan hanya membuat berang Liga Primer Inggris namun juga klub-klub Eropa lain. Mereka bahkan bersiap untuk meminta kompensasi finasial kepada FIFA.
Namun, tuntutan klub-klub itu dimentahkan pejabat teras FIFA. Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, menegaskan tak akan ada kompensasi bagi setiap klub. Setelah rapat bersama di Qatar, Valcke mengharapkan klub-klub memikirkan rencana yang matang jelang 2022.
"Tidak akan ada kompensasi. Saya pikir mereka memiliki tujuh tahun untuk mengatur rencana menjelang Piala Dunia ini (2022)," ujar Valcke. "Situasi ini tidak sempurna kami tahu itu, tetapi mengapa kami membicarakan mengenai kompensasi? Ini hanya terjadi sekali, kami tidak menghancurkan sepakbola."
Baca Juga: Tak Ada Kompensasi Bagi Klub-Klub Eropa (vws)