Jakarta, CNN Indonesia -- Dua kekalahan beruntun dengan skor 1-2 yang dialami Manchester City dari Barcelona dan Liverpool secara beruntun membuat kritikan mengalir pada manajer mereka, Manuel Pellegrini.
Pellegrini dianggap terlalu 'naif' dengan tetap bermain menyerang menggunakan formasi 4-4-2 saat takluk oleh Barcelona dan Liverpool.
Namun manajer asal Chili ini tetap yakin gaya permainan yang ia terapkan pada timnya, akan membawa banyak trofi bagi kubu The Citizens.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir hal yang paling penting bagi saya adalah mencoba untuk terus bermain menggunakan gaya bermain seperti yang selama ini kami lakukan," ujar Pellegrini seperti yang dilansir dari Manchester Evening News. "Itu adalah cara terbaik untuk meraih kemenangan."
Selain itu, Pellegrini juga menolak untuk merubah gaya permainan timnya, termasuk mengikuti taktik 'parkir bus' yang terkadang diterapkan oleh manajer rival mereka, Jose Mourinho.
"Kami mencoba membuat tim lawan tetap berada di daerah mereka sendiri dan saya tidak akan membuat 10 pemain kami berada di area kami sendiri."
Pellegrini memang kemudian dibanding-bandingkan dengan Mourinho. Mourinho disebut lebih lihai karena lebih fleksibel dalam menerapkan formasi tim dan berani berspekulasi dalam sebuah pertandingan.
"Mungkin saat Anda menang, semua yang Anda lakukan merupakan yang terbaik," ujar Pellegrini melanjutkan. "Tetapi ketika Anda kalah, semua yang Anda lakukan tampak salah."
"Mourinho baru saja meraih Piala Liga dan itu membuat keputusannya terlihat tepat. Kami memenangi Piala Liga tahun lalu dan mungkin saat itu semua keputusan saya pun terlihat tepat."
Pellegrini pun kembali menegaskan bahwa ia tak pernah sedikit pun bimbang mengenai formasi yang dipilihnya.
"Ada banyak strategi dan pilihan formasi untuk meraih gelar juara. Namun bagi saya, saya yakin dengan strategi dan formasi yang saya pilih selama ini," tutur Pellegrini.
City di Ambang Tanpa GelarUcapan Pellegrini sendiri mungkin sedikit bertentangan dengan fakta yang ada. City saat ini justru terancam mengakhiri musim ini tanpa trofi tambahan di lemari trofi mereka.
Di Liga Primer Inggris, City saat ini tertinggal lima poin dari pimpinan klasemen sementara, Chelsea yang juga masih memiliki jatah satu pertandingan ekstra.
Selain itu City juga telah teringkir dari dua kompetisi domestik lainnya, Piala Liga dan Piala FA. Posisi mereka di kompetisi Eropa juga terancam setelah kekalahan 1-2 di leg pertama 16 besar Liga Champions saat melawan Barcelona.
Bahkan isu mengenai posisi Pellegrini yang terancam juga semakin menyeruak, menjelang lanjutan Liga Primer menghadapi Leicester City, dini hari nanti.
Namun menghadapi itu semua, Pellegrini tetap coba tenang.
"Saya hanya memikirkan masa kini, bukan masa depan saya," ujar Pellegrini terkait posisinya sebagai manajer The Citizens. "Anda tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di masa depan."
"Anda tidak tahu apakah kami akan mengalahkan Barcelona atau justru tersingkir dari Liga Champions. Mungkin tahun lalu juga tidak akan ada yang mengatakan kami akan mejuarai Liga Primer."
(ptr/ptr)