Jakarta, CNN Indonesia -- Partai final All England 2015 kembali menyajikan duel ulangan final All England dua tahun terakhir, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir versus Zhang Nan/Zhao Yunlei. Indonesia jelas berharap akhir cerita yang sama, Tontowi/Liliyana keluar sebagai juara.
Final All England 2013 dan 2014 benar-benar serupa dalam arti yang sebenar-benarnya. Tontowi/Liliyana sukses menjadi juara All England usai mengalahkan Zhang Nan/Zhao Yunlei. Skornya pun sama persis, 21-13, 21-17.
Setahun berselang, final All England 2015 ternyata juga menghadirkan partai puncak yang sama. Di tengah ketatnya persaingan di nomor ganda campuran, Tontowi/Liliyana dan Zhang Nan/ZhaO Yunlei mampu mencapai partai puncak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perjalanannya menuju partai puncak di All England tahun ini, Tontowi/Liliyana menyingkirkan Chris Adcock/Gabriell Adcock dan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen yang masuk dalam kategori ganda elit.
Sementara itu, Zhang Nan/Zhao Yunlei menyudahi perlawanan unggulan kelima Ko Sung Hyun/Kim Ha Na dan si pembuat kejutan Praveen Jordan/Debby Susanto dalam perjalanan mereka menuju babak final.
"Partai ini bakal berlangsung sengit. Kekuatan kedua ganda seimbang dan siapa yang bisa mendapat ritme permainan lebih cepat dia yang lebih berpeluang untuk menang," tutur pelatih ganda campuran Richard Mainaky kepada CNN Indonesia.
"Tentunya kita semua berharap Tontowi/Liliyana bisa mengulangi hasil di dua final All England sebelumnya dan kembali menjadi juara."
Menurut Richard, performa Tontowi/Liliyana di babak semifinal sudah sesuai dengan ekspektasinya.
"Liliyana bermain konsisten dan berada di levelnya sementara Tontowi bermain lebih bagus dari yang saya harapkan. Tontowi luar biasa hari ini," ujar Richard.
Richard kemudian melanjutkan, ketatnya pertarungan di perempat final memberi dampak pada performa Tontowi/Liliyana di babak semifinal ini.
"Dua babak awal, Tontowi/Liliyana menang tanpa kesulitan berarti dan itu berdampak pada performa mereka di delapan besar. Mereka masih sulit panas dan main dengan tekanan tinggi," kata Richard menilai.
"Setelah sukses melalui partai ketat, terbukti Tontowi/Liliyana bisa langsung panas sejak awal permainan di laga ini."
Jangan Ulangi Final Asian Games 2014Meski selalu menang di dua final All England dalam dua tahun terakhir, Tontowi/Liliyana sendiri gagal dalam duel terakhir mereka melawan Zhang Nan/Zhao Yunlei di Final Asian Games 2014.
Saat itu, Tontowi/Liliyana kalah dua game langsung di tangan Zhang Nan/Zhao Yunlei, 16-21, 14-21.
"Saya pikir saat itu penyebabnya adalah mereka melalui babak semifinal dengan relatif mudah dan unggul jauh di awal pertandingan pada babak final. Begitu Zhang Nan/Zhao Yunlei menyusul, mereka jadi tidak siap dan sulit untuk merespon," kata kakak dari Rexy Mainaky ini memberikan penilaian.
"Tetapi untuk duel di All England ini saya rasa Tontowi/Liliyana sudah 'panas' jika melihat perjalanan yang mereka lalui ke babak final All England ini."
Melalui 11 pertarungan sejak tahun 2011, Tontowi/Liliyana sendiri tertinggal 5-6 dalam rekor pertemuan melawan Zhang Nan/Zhao Yunlei.
(ptr/ptr)