Jakarta, CNN Indonesia -- Menurut manajer Liverpool, Brendan Rodgers tim asuhannya membutuhkan setidaknya 74 poin untuk dapat kembali tampil di kompetisi elit Eropa, Liga Champions.
The Reds saat ini baru mengumpulkan 51 poin dan berada di peringkat kelima Liga Primer Inggris, satu posisi dibawah jatah menuju Liga Champions pada musim depan.
Batas akhir zona Liga Champions saat ini diduduki oleh Manchester United yang mengantongi 56 poin, selisih lima poin dari Liverpool yang belum memainkan pekan ke-29 mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun masih dalam posisi mengejar, Liverpool boleh merasa percaya diri jika mengacu pada catatan mereka sejak bulan Januari kemarin.
Dalam 12 pertandingan terakhir, Liverpool sukses menggenggam 30 poin dari maksimal 36 angka yang bisa mereka dapat. Tren positif inilah yang akan coba dilanjutkan oleh Liverpool di laga melawan Swansea di Stadion Liberty, Selasa (17/3) dinihari WIB.
"Kami memiliki 30 poin lagi untuk diraih, jadi saya pikir kami akan dapat menambah sekitar 23 poin lagi," ujar Rodgers membeberkan target timnya seperti yang dilansir dari Liverpool Echo.
Dengan tambahan 23 poin di 10 pekan terakhir, itu berarti Liverpool bakal mengoleksi 74 poin di akhir kompetisi. Jumlah tersebut diyakini sudah cukup membawa Liverpool ke zona Liga Champions.
Guna mewujudkan hal tersebut, Rodgers tak mau bersikap jemawa meskipun grafik Liverpool tengah menanjak.
"Kami sembilan kali menang dan dua kali imbang di 11 laga terakhir. Catatan itu memang bagus namun bagi kami saat ini yang terpenting adalah fokus pada 10 pertandingan terakhir."
Lebih lanjut, Rodgers menyebutkan kegagalan musim lalu bakal jadi pengalmaan berharga bagi Liverpool dalam persaingan perebutan tiket Liga Champions musim ini.
"Pengalaman musim lalu membantu kami," ujar Rodgers.
"Saat ini performa apik kami didasarkan pada keberhasilan kami bertahan menghadapi tekanan dan keberanian untuk tampil lepas," katanya menambahkan.
"Jadi saat kami (kembali) menghadapi momen tersebut, kami akan bisa menghadapinya dengan baik."
Faktor Jonjo ShelveyMenjelang laga melawan Swansea, Rodgers sendiri akan menghadapi salah satu pemain yang pernah ia tangani di Anfield, Jonjo Shelvey.
"Kepindahan itu merupakan hal yang terbaik untuk Jonjo," ujar Rodgers. "Dia merupakan pemain yang butuh bermain secara reguler dan ia tak akan mendapatkannya di sini."
"Saya merekomendasikan padanya untuk pindah ke Swansea dan saya rasa itu keputusan yang paling baik bagi semua."
Manajer Swansea, Garry Monk juga menyadari pemain bekepala plontos tersebut akan menjadi pusat perhatian saat timnya menjamu Liverpool dini hari nanti.
"Jonjo tampaknya selalu menjadi perhatian saat menghadapi Liverpool. Mari berharap dia mendapatkannya untuk alasan yang benar," ujar Monk.
"Kami tahu dia sangat menyukai klub itu (Liverpool), tapi dia selalu ingin menunjukkan apa yang dapat dia lakukan di sini dan semoga dia dapat melakukannya malam ini."
Memang, catatan Shelvey saat menghadapi mantan klubnya sendiri tak terlalu dapat dibanggakan.
Dari empat pertemuan terakhirnya dengan Liverpool, Shelvey telah mencetak satu gol, satu gol bunuh diri, dan melakukan dua kesalahan yang berujung pada gol The Reds.
Selain itu saat ia bermain menghadapi tim asuhan Rodgers tersebut, Swansea belum pernah sekalipun meraih kemenangan, dengan tiga kekalahan dan satu hasil imbang.
(ptr/ptr)