Diduga Cuci Uang, Bos Parma Ditangkap Polisi

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mar 2015 20:55 WIB
Kekacauan yang terjadi di klub Liga Italia, Parma, semakin parah setelah pemimpin klub mereka ditahan polisi atas tuduhan pencucian uang.
Krisis yang terjadi di tubuh klub Parma semakin berlanjut dengan pemimpin klub yang kini ditahan polisi. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Parma, CNN Indonesia -- Kepolisian Italia mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah menangkap pimpinan klub yang sedang bermasalah, Parma, beserta dengan 21 orang pengurus klub lainnya karena tuduhan penipuan dan pencucian uang.

Giampiero Manenti, yang sedang menunggu sidang dengar pendapat terkait kebangkrutan Parma pada Kamis (19/3), dituduh menanamkan uang dengan asal-usul tak jelas.

Parma sendiri tidak bersedia memberikan komentar apapun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa penuntut, Michel Prestipino Giarrita, berkata bahwa kasus tersebut berkaitan dengan kelompok yang diduga melakukan penipuan dan pencucian uang, yang telah memindahkan uang jutaan euro dari bank Swiss menggunakan kartu kredit salinan.

Selain itu, terdapat dugaan bahwa kelompok tersebut "menyediakan dana sejumlah 4,5 juta euro kepada Manenti melalui sistem yang sangat banal dan sederhana," demikian ujar Prestipino pada sesi jumpa wartawan di Roma.

Tahun lalu, Italia sendiri baru saja memiliki peraturan baru, yang dikenal dengan nama autoriciclaggio, yang menyatakan bahwa investasi yang didapatkan dari bisnis gelap sebagai kejahatan.

Pemimpin klub Parma ditangkap berdasarkan undang-undang baru tersebut -- yang baru pertama kali digunakan yaitu pada kasus ini.

Selama musim 2014/2015, pemain Parma belum menerima bayaran dan mereka harus mencuci pakaian dan juga menyetir bus tim sendiri. Manenti gagal untuk menepati janjinya membayar para pemain dan staf klub pada pertengahan Februari lalu.

"Kasus ini telah berubah menjadi mimpi buruk," kata kapten tim Alessandro Lucarelli pada Rabu (18/3) lalu kepada La Gazzeta dello Sport. "Saya ingin memahami alasan resmi di balik penahanan ini." (vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER