Parma, CNN Indonesia -- Para pemain Parma harus mencuci seragam dan baju latihan mereka sendiri karena krisis finansial yang mendera klub mereka, demikian diujarkan oleh Alessandro Lucarelli pada Selasa (24/2).
"Itulah berita hari ini," demikian ujar Lucarelli sebagaimana dilaporkan oleh media-media Italia. "Mulai esok hari, tidak ada lagi layanan binatu dan kami akan membawa pakaian kami masing-masing untuk dicuci di rumah."
Kantor berita ANSA juga berkata bahwa perabotan di ruang ganti, termasuk di antaranya kursi yang digunakan oleh Roberto Donadoni, telah dilelang setelah melalui proses penyitaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini Parma berada di dasar klasemen Serie-A dengan 10 angka. Klub telah berganti kepemilikan dua kali namun gaji para pemainnya belum dibayar selama tiga bulan dan mereka terancam tidak bisa menyelesaikan liga.
Pada akhir pekan lalu, pertandingan mereka melawan Udinese juga dibatalkan karena pihak klub tak mampu membayar petugas keamanan atau polisi.
Giampietro Manenti, presiden klub saat ini, berkata bahwa laga melawan Genoa pada Minggu (1/3) akan tetap berlangsung dan ia yakin bahwa klub bisa menyediakan transportasi bagi para pemain.
"Anggota tim tidak harus membayar apapun," kata Manenti kepada Radio Parma.
Sementara Lucarelli berkata bahwa para pemain akan pergi dengan menggunakan mobil sendiri jika memang diberlukan.
"Kami tidak memiliki masalah untuk menyediakan transportai sendiri, namun urusan hotel yang bisa menjadi masalah," katanya.
Musim ini Parma mengalami krisis yang menyebabkan nilai mereka di liga dipotong satu poin karena melanggar aturan finansial. Mereka juga dilarang untuk bermain di Liga Eropa karena masalah keuangan tersebut.
Dalam dua bulan terakhir, Parma juga dua kali berganti kepemilikan.
Pada Desember, konglomerat asal Siprus mengambil alih klub pada Desember dan menunjuk Ermir Kodra, 29, sebagai presiden. Lalu, pada bulan ini, klub kembali dijual ke grup perusahaan asal Slovenia.
Saat pengambilalihan, presiden Parma saat ini, Giampietro Manenti, berkata bahwa ia yakin bisa menyelesaikan masalah keuangan Parma dan membayar gaji pemain. Namun, hingga saat ini krisis finansial belum juga terselesaikan.
(vws)