Monaco, CNN Indonesia -- Gelandang asal Jerman, Mesut Oezil, mengungkapkan pembelaan atas tindakannya bertukar kostum dengan pemain AS Monaco, Geoffrey Kondogbia, saat jeda babak pertama pertemuan kedua tim di Stade Louis II, Selasa (17/3) waktu setempat.
Oezil menuai banyak kritikan atas tindakannya tersebut. Terlebih,
Arsenal disingkirkan Monaco dari babak 16 besar Liga Champions meski menang 2-0 di leg kedua. The Gunners kalah produktivitas gol tandang dari Monaco.
Berbicara kepada
Sky Sports, Oezil mengatakan, melakukan tukar kostum dengan lawan saat jeda babak pertama adalah sesuatu yang wajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan pemain Real Madrid itu menganggap tukar kostum dengan lawan bukan suatu hal penting yang harus dibahas usai kegagalan Arsenal melangkah ke perempat final.
"Geoffrey Kondogbia meminta kostum saya, dan saya ingin membantunya. Mungkin saya harusnya bertukar kostum di lorong stadion.," ucap Oezil.
"Tapi, yang benar saja. Apakah ada hal lain yang lebih penting untuk didiskusikan untuk pertandingan knockout dari sekedar tukar kostum?" sambungnya.
Salah satu yang mengkritik Oezil adalah mantan gelandang Manchester United, Paul Scholes, yang bertindakan sebagai komentator pertandingan Arsenal melawan Monaco di ITV.
"Saya tidak menyukainya. Di akhir pertandingan, mungkin. Anda harusnya melakukan itu di lorong stadion atau di ruang ganti. Di akhir babak pertama? Itu bukan untuk saya," ucap Scholes.
Ini bukan kali pertama pemain Arsenal dikritik karena bertukar kostum saat jeda babak pertama.
Pada 2012, bek asal Brasil, Andre Santos, dikritik suporter The Gunners karena bertukar kostum dengan Robin van Persie saat jeda babak pertama. Ketika itu Van Persie baru pindah ke Manchester United.
(har/har)