Jakarta, CNN Indonesia -- Parma FC baru saja mendapatkan aura optimisme untuk lolos dari zona degradasi setelah mereka sukses meraup tujuh poin dari laga lawan Inter Milan, Udinese, dan Juventus. Namun asa itu sepertinya boleh dikatakan hampir musnah setelah adanya pengurangan empat poin terhadap mereka.
Dilansir dari Reuters, FIGC memutuskan Parma kembali mendapat pengurangan empat poin setelah mereka dipastikan secara sah gagal membayar gaji pemain dan seluruh staff mereka untuk periode Juli hingga Desember yang jatuh tempo pada 16 Februari.
Pengurangan poin ini sendiri bukan yang pertama kali dialami oleh Parma. Sebelumnya, Parma terkena pengurangan satu poin pada bulan Desember dan dua poin pada bulan Maret.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengalami pengurangan tujuh poin secara total, Parma kini makin terjembab di dasar klasemen. Skuat asuhan Roberto Donadoni ini kini hanya memiliki 12 poin di tangan, berjarak 17 poin dari Atalanta yang menghuni batas aman.
Peluang Parma untuk membuat keajaiban dan menghindari degradasi pun terasa makin sulit mengingat Serie A kini hanya tinggal menyisakan delapan pekan.
Perjuangan Parma pada musim ini pun boleh dibilang memunculkan beberapa momen heroik sekaligus miris. Pada satu momen, para pemain Parma harus mencuci kostum mereka sendiri dan di momen lainnya mereka gagal menyelenggarakan pertandingan kandang lantaran tak kuat membayar jasa keamanan.
Meski tidak digaji sejak bulan Juli, Donadoni berusaha untuk membuat Parma tetap solid dan memastikan bahwa mereka bisa mengakhiri musim ini sampai tuntas. Pemain pun menyatakan komitmen mereka untuk bersama Parma hingga akhir musim.
Namun pukulan telak berupa pengurangan empat poin ini, bisa jadi benar-benar memadamkan semangat 'I Gialloblu' sebelum musim berakhir.
(ptr/ptr)