Jakarta, CNN Indonesia -- Marc Marquez sudah jadi juara dunia MotoGP dalam dua musim terakhir namun hal itu tidak lantas membuatnya malu mengakui bahwa semasa kecil ia adalah penggemar Valentino Rossi dan mengoleksi banyak miniatur motor Rossi.
Dengan selisih usia 14 tahun, wajar jika akhirnya Marquez tumbuh dengan melihat kejayaan Rossi di arena MotoGP. Dominasi Rossi di dekade 2000-an pun membuat Marquez larut dalam euforia memuja Rossi.
"Ketika saya masih anak kecil, saya memiliki banyak miniatur motor balap milik Rossi. Saya adalah penggemar beratnya dan bagi saya Rossi adalah sosok pahlawan," ucap Marquez seperti dikutip dari The Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat menyukai gaya balap Rossi dan dia adalah panutan dalam karir saya sebagai seorang pebalap."
"Karena itu sungguh merupakan sebuah perasaan yang luar biasa menggembirakan ketika akhirnya saya bisa bersaing dengannya," kata pebalap asal Spanyol ini melanjutkan.
Setelah tak mendapatkan perlawanan sengit dari Rossi di dua musim terakhir, Marquez akhirnya benar-benar merasakan sulitnya bersaing dengan Rossi yang tengah berada dalam kondisi puncak pada awal musim ini.
"Rossi tengah berada dalam performa terbaiknya bersama Yamaha dan saya sendiri optimistis bisa kembali lebih kuat setelah ini. Ditambah Ducati, balapan musim ini akan berlangsung sangat menarik," ucap Marquez.
Marquez sangat yakin, pengaruh besar Rossi dalam dirinya membuat ia memiliki beberapa persamaan dengan pebalap asal Italia tersebut.
"Saya dan Rossi memiliki kesamaan dimana kami sama-sama menyenangi persaingan di lintasan. Bagi kami berdua, bagian paling menarik adalah mendahului lawan dan menjadi pemenang di akhir pertandingan," tutur pebalap berusia 22 tahun ini.
Marquez sendiri tidak memperlihatkan rasa penyesalan sedikit pun usai dirinya terjatuh di GP Argentina. Padahal jika dirinya 'bermain aman' maka posisi kedua bisa tetap digenggamnya.
Akibat aksi nekad Marquez, kini dirinya tertinggal 30 angka dari Rossi yang memimpin klasemen sementara dengan total 66 poin.
"Saya sama sekali tidak pernah berpikir untuk sekedar mengakhiri balapan di posisi kedua karena saya ingin selalu menang," ucap Marquez.
"Tertinggal 30 angka tidak membuat saya tertekan. Yang harus saya lakukan saat ini adalah terus memenangkan perlombaan yang akan digelar di seri selanjutnya."
(ptr/ptr)