Ancaman Bom Batalkan Balap Sepeda May Day

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Jumat, 01 Mei 2015 12:00 WIB
Balap sepeda untuk memperingati May Day di Jerman dibatalkan, setelah kepolisian menemukan sebuah rumah dekat rute lomba memiliki perangkat untuk membuat bom.
Ilustrasi balap sepeda. Balap sepeda untuk memperingati May Day di Jerman dibatalkan, setelah kepolisian menemukan sebuah rumah dekat rute lomba memiliki perangkat untuk membuat bom. (Reuters/Francois Lenoir)
Frankfurt, CNN Indonesia -- Pihak kepolisian Jerman batalkan perlombaan balap sepeda di Frankfurt, yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Buruh Sedunia (May Day), setelah ditemukannya perangkat bom di salah satu rumah dekat rute perjalanan lomba.

Pembatalan tersebut diumumkan lewat pernyataan resmi Kepolisian Hesse, Jerman, Kamis (30/4). Keputusan membatalkan balapan lantaran adanya indikasi terjadinya insiden yang dapat mengancam masyarakat.

Hal ini juga untuk mewaspadai terulangnya insiden ledakan bom di sebuah acara olahraga, seperti yang terjadi di Boston, Amerika Serikat, pada 15 April 2013 silam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu sebuah bom meledak dalam lomba maraton yang memakan tiga korban jiwa dan juga melukai 264 warga lainnya.

Dua Tersangka Tertangkap

Terkait dengan penemuan benda yang diduga bom itu, pihak kepolisian Jerman telah menahan dua orang pria dan wanita di area Oberursel, Frankfurt. 

"Kami menduga tersangka memiliki latar belakang Salafi," ujar Menteri Dalam Negeri Hesse, Peter Beuth, kepada CNN. "Investigasi polisi pada tahap ini mengindikasikan kami telah menghindari serangan teroris."

Setelah tertangkapnya pasangan itu, menurut jurnalis Die Welt yang pertama kali melaporkan penggrebekan polisi itu, mengatakan pihak kepolisian langsung mencari tahu latar belakang kedua tersangka.

Pasangan yang teridentifikasi sebagai keturunan Turki tersebut --Halil dan Senay D--, dilaporkan pernah terbang ke Spanyol dan bertemu dengan anggota Sharia4Spain. Sharia4Spain sendiri merupakan organisasi radikal pro-jihad yang berafiliasi dengan Al Muhajiroun di Inggris.

Bukti-bukti perangkat bom yang ditemukan pihak kepolisian juga memiliki kesamaan dengan yang biasa digunakan Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, dua otak pemboman maraton Boston.

Ancaman di Jerman

Sama seperti negara Eropa lainnya, Jerman juga menjadi target perekrutan teroris. Banyak warga Jerman yang tercatat melakukan perjalanan ke Siria dan Irak.

Dalam beberapa tahun terakhir, muncul kekhawatiran terkait dengan radikalisasi di dalam komunitas Turki. Komunitas Turki seringkali dianggap gagal berintegrasi dengan warga Jerman.

Menurut jurnalis Die Welt, hampir 700 warga Jerman diyakini telah terbang ke Siria dan Irak. Sang jurnalis juga mencatat setidaknya 90 persen di antara mereka yang terbang ke Siria dan Irak pada akhirnya bergabung dengan ISIS.

Namun sejak insiden 9/11, Jerman baru sekali mengalami serangan teroris yang berakibat fatal. Pada Maret 2011 silam, seorang teroris yang terkait Islam radikal menembak mati dua pilot Amerika Serikat di luar Bandara Frankfurt. (vri/vri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER