Jakarta, CNN Indonesia -- Bertanding di Stadion Wembley, Liverpool mengakhiri penantian mereka akan gelar Piala FA, setelah menaklukkan Leeds United 2-1 di babak perpanjangan waktu, di hadapan 100 ribu suporter yang memenuhi stadion ikonik Inggris tersebut.
Penantian selama 73 tahun, mengakhiri ejekan dari suporter klub tetangga, Everton, yang selalu mengatakan hanya ada satu klub Merseyside yang pernah mengangkat trofi kompetisi tertua di dunia tersebut.
"Liverpool tidak pernah memenangi Piala FA, dan itu merupakan hal yang sangat buruk," ujar manajer legendaris
The Reds, Bill Shankly yang menjadi arsitek dibalik kemenangan historis tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 1 Mei, 50 tahun yang lalu, para suporter
The Reds bahkan mengubah lagu kebangsaan Inggris (God Save The Queen) menjadi "God Save Our Gracious Team" dengan harapan mengakhiri penantian selama 73 tahun tersebut.
Dan ketika Ron Yeats memimpin pasukan merah menuju panggung untuk menerima piala dari Ratu Inggris, segala harapan dan mimpi Liverpool terwujud dalam nyanyian "Ee-aye-addio, Kita telah memenangkan Piala!"
Ledakan Emosi di LiverpoolSempat bersorak ketika Roger Hunt mencetak gol ke gawang Leeds, euforia para pendukung Liverpool lantas tertunda saat tim lawan menyamakan kedudukan lewat aksi Billy Bremner.
Namun sundulan Ian St. John di perpanjangan waktu membuat para pendukung Liverpool yang mendatangi London bersorak kegirangan. "Sambutan dari pusat kota sangatlah luar biasa. Emosinya tak dapat digambarkan," ujar Shankly saat itu.
"Orang-orang memanjat dinding toko-toko dan bank hanya untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik. Mereka berada di tempat berbahaya, tetapi nama mereka setidaknya berada di Piala FA, dan hanya itulah yang penting saat itu."
Shankly mungkin telah meraih banyak penghargaan bersama
The Reds, namun keberhasilannya mengakhiri penantian Piala FA merupakan salah satu pencapaian terbaik manajer yang diabadikan dengan sebuah patung yang berdiri tegak di luar tribun
The Kop itu.
Kini, 50 tahun berselang, Liverpool tak lagi terbang tinggi seperti era Shankly. Era kejayaan kini hanya tinggal kenangan, setelah musim ini tim asuhan Brendan Rodgers dipastikan kembali puasa gelar untuk kali ketiga berturut-turut.
The Reds saat ini masih menunggu "Shankly" baru, untuk membawa klub Merseyside tersebut kembali meledak dalam kegembiraan, seperti yang terjadi persis hari ini, pada 50 tahun lalu.
(vri/vri)