Las Vegas, CNN Indonesia -- Cabang olahraga tinju kembali menjadi berita utama setelah kemenangan Floyd Mayweather Jr. atas Manny Pacquiao dalam perebutan gelar yang ditonton oleh selebriti terkemuka,dan jutaan orang lainnya yang menonton lewat televisi.
Mayweather yang tersenyum lebar meninggalkan MGM Grand Garden Arena Sabtu malam (3/5), sambil memperlihatkan cek bernilai US$100 juta sebagai cicilan pertama dari pembayaran yang diperkirakan mencapai US$ 200 juta.
Pertarungan kelas welter antara kedua petinju yang dianggap sebagai petinju terbaik dalam generasi mereka, dan digadang-gadang sebagai “Pertarungan Abad Ini”, gagal memenuhi ekspektasi yang muncul sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi pertarungan ini berhasil menampilkan tontonan yang membuat tokoh-tokoh dunia hiburan, olahraga dan bisnis ikut berteriak dengan penuh semangat dari kursi mereka.
Untuk satu malam, olahraga tinju yang dianggap banyak pihak sebagai cabang olahraga yang semakin tidak populer, kembali berada di puncak.
“Banyak pihak mengatakan tinju sudah mati,” kata Peter Nelson, wakil presiden HBO Sports yang berbagi hak siar pay per vies dengan Showtime, kepada Reuters.
“Ada titik balik ketika semua orang mengatakan olahraga ini sudah menurun, dan kemudian muncul sinar baru.
“Menurut saya hal ini berjalan berputar. Ada masa-masa dimana tampaknya terjadi jeda, dan kemudian seseorang tampil penuh semangat, dan berhasil mendapatkan pendukung lewat karisma mereka di atas ring dan di luar ring, kemudian cabang olahraga ini pun hidup kembali.
“Salah satu misteri terbesar cabang olahraga ini adalah bagaimana seorang petinju menjadi bintang.”
Seperti cabang olahraga lain, tinju dibangun di seputar bintang dan kepribadian, dan tidak lama lagi cabang olahraga bertarung ini akan ditinggal oleh petinju terbesar dan paling laku dipasarkan.
Mayweather yang tidak terkalahkan (48-0) menyatakan hanya akan kembali bertarung di ring tinju satu kali saja, yaitu pada bulan September. Dia kemudian akan pensiun, setelah berhasil menyamakan rekor bertanding Rocky Marciano 49 kali menang tanpa terkalahkan.
Siapa yang akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan Mayweather ini karena pertarungan besar cabang olahraga ini untuk tahun depan masih belum jelas?
 (Reuters/USA Today Sports/Joe Camporeale) |
Kelas berat secara tradisional menjadi sorotan utama cabang tinju, tetapi sekarang tidak ada lagi Muhammad Ali, Joe Fraziers atau Mike Tysons yang sedang menunggu untuk naik ring.
“Hanya pertarungan di kelas berat yang bisa disebut sebagai ‘Pertarungan Abad Ini’”, ujar Lenox Lewis, mantan juara dunia kelas berat, kepada Reuters.
“Ini (pertarungan Mayweather/Pacquiao) hanyalah pertandingan super, pertarungan mega super, karena internet dan media sosial. Saya senang ada pertarungan super ini di cabang olahraga tinju.
“Jika anda melihat begitu besar jumlah uang dalam pertandingan ini, tinju masih hidup.”
Kepergian Mayweather, pada saatnya nanti, akan menjadi saat ketika tinju mulai mengangkat dirinya dari bawah.
Setelah lesu karena selama bertahun-tahun masyarakat semakin tidak tertarik, dan ditambah persaingan dengan Seni Bela Diri Campuran, dan bisnis pay per view UFC, cabang olahraga tinju mulai memukul balik.
Satu minggu sebelum pertarungan Mayweather/Pacquiao, pertandingan besar tinju kembali digelar di Madison Square Garden di New York, dimana petinju Ukraina Wladimir Klitschko mengalahkan Bryant Jennings untuk menyamai rekor 27 kali bertanding memperebutkan gelar juara dunia kelas berat, milik petinju legendaris Joe Louis
 Pertandingan kelas berat sebelumnya dianggap sebagai yang paling menarik dan bergengsi dalam cabang olahraga tinju. (Getty Images) |
Semakin banyak pertandingan tinju digelar di berbagai tempat di Amerika Serikat, yang merupakan satu pertanda kebangkitan kembali olahraga ini.
Tetapi yang menjadi kunci bagi masa depan jangka panjang olahraga ini adalah kembalinya pertandingan tinju di jam tayang utama televisi.
Awal tahun ini, dua jaringan televisi raksasa yaitu NBC Sports dan CBS menandatangani kesepakatan jangka panjang dengan cabang olahraga ini.
“Untuk mengembalikan cabang olahraga ini ke tingkat manapun, harus ada lebih dari delapan kali pertandingan selama setahun di HBO, dan enam kali di Showtime,” kata Shelly Finkel, manajer dan promotor tinju.
“Anda harus melahirkan seorang petinju tangguh.
“Kembali ke jaringan televisi merupakan hal luar biasa.
“Apakah Mayweather-Pacquiao membuat orang membicarakan tinju? Pasti, tetapi mereka akan berhenti membicarakannya jika tidak ada langkah susulan setelah itu.”
(yns)