Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sedang melihat susunan nama Tim Transisi dan ia menunda keputusan untuk mengumumkan tim tersebut.
"Beliau tanya satu per satu dan kami jelaskan. Beliau meminta satu dua hari ini untuk melihat figur di transisi," kata Imam seusai memenuhi panggilan Jokowi -- panggilan Joko Widodo-- di Istana Negara pada Rabu (6/5).
"Beliau tidak ingin tim kemudian bermasalah dan tidak punya integritas. Mereka harus memiliki kemauan dan kemampuan untuk melihat sepak bola kita," kata Imam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, soal tugas yang akan diemban Tim Transisi, Imam menjelaskan bahwa tim tersebut akan "memantau kompetisi secara objektif,
fairplay, akuntabel, jujur, terbuka."
"Tentu tidak boleh ada mafia bola dan tidak boleh ada pengaturan skor. Tidak boleh ada gaji pemain yang tertunggak, wasit yang tidak dibayar," ucap Imam. "
Concern kami adalah klub sehat kembali dan hak mereka terpenuhi."
Selain mengumumkan nama-nama Tim Transisi, langkah yang telah diambil Menpora adalah mengirim surat kepada PT Liga agar kompetisi tetap berlangsung 9 Mei.
Namun, menurut Imam, pihak Kemenpora belum mendapatkan jawaban resmi.
"Harapan saya PT Liga mau. Kalau tidak mau, kita tidak boleh korbankan klub. Kita tidak boleh korbankan kompetisi. Kompetisi harus jalan, berarti kita akan lakukan open bidding bagi calon operator baru."
"Semua akan kita lakukan secara transparan dan terbuka."
Sementara itu, soal tenggat waktu FIFA kepada Kemenpora dan PSSI untuk segera menyelesaikan kisruh persepakbolaan di Indonesia, Imam menyayangkan status surat tersebut yang ditujukan untuk Sekjen PSSI, bukan Menteri.
"
Mbok ya administrasi ada etikanya. Kalau (FIFA) kirim surat langsung ke Kemenpora akan kami balas. Dan telah kami siapkan jawaban yang sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya," katanya.
(vws)